Hal tersebut berlaku terhadap virus termasuk Sars-CoV atau Virus Covid 19, sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Thehealthsite.com.
Baca Juga: Ini Janji Calon Kapolri untuk Penegakan Hukum di Indonesia
“Tampaknya individu yang divaksinasi BCG mungkin kurang sakit dan karena itu menghasilkan lebih sedikit antibodi anti-SARS-CoV-2, atau mereka mungkin telah meningkatkan respons imun seluler yang lebih efisien terhadap virus,” kata penulis studi Moshe Arditi, Cedars.
Alasan rendahnya tingkat antibodi SARS-CoV-2 pada kelompok BCG tidak jelas, menurut para peneliti.***