Jangan Disepelekan, Ini 5 Tanda Utama Anak Mengalami Depresi yang Wajib Diketahui Orangtua

9 Juni 2023, 18:45 WIB
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus depresi pada anak-anak dan remaja terus meningkat. /Pixabay/

POTENSI BISNIS - Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus depresi pada anak-anak dan remaja terus meningkat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa sekitar 2,7 juta anak mengalami depresi.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics pada Maret 2022, proporsi pada anak-anak yang didiagnosis menderita depresi mengalami peningkatan sebesar 24 persen dari tahun 2016 hingga 2019, dan tren ini terus berlanjut hingga tahun 2020.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Hari Ini: Momen Bahagia Keluarga Alfahri Main Catur, Aldebaran Ungkap Kalimat Haru

Beberapa faktor yang berkontribusi pada peningkatan angka depresi di kalangan anak-anak dan remaja termasuk media sosial, kekerasan, pandemi Covid-19, bencana alam, perubahan iklim, dan polarisasi politik.

Tanda-tanda depresi pada anak-anak mungkin berbeda dengan tanda-tanda pada orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda depresi pada masa kanak-kanak.

Dilansir PotensiBisnis.com dari PMJ News, berikut 7 tanda utama depresi pada anak yang perlu diketahui oleh orangtua.

1. Anak terlihat mudah marah dan tersinggung

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), beberapa anak yang mengalami depresi dapat menunjukkan kemarahan yang tiba-tiba, baik itu di meja makan atau di kelas.

Baca Juga: Ramua Herbal Penyembuh Sakit Kepala Mendadak, Kata dr. Zaidul Akbar

Tanda-tanda depresi pada anak-anak ini kadang-kadang salah diartikan sebagai masalah perilaku.

Psikolog Ernesto Lira de la Rosa menjelaskan, beberapa tanda yang umum meliputi kemudahan marah. Mereka juga mungkin mulai berperilaku buruk di rumah dan sekolah atau mengalami perubahan suasana hati yang signifikan.

2. Menarik diri

Seperti halnya dengan orang dewasa, anak-anak yang mengalami depresi juga cenderung mengubah perilaku mereka, termasuk menjauh dari teman-teman atau kegiatan sosial yang biasanya mereka sukai.

Hal ini sering disebabkan oleh anhedonia, yaitu tanda depresi umum yang melibatkan hilangnya minat atau kesenangan dalam kegiatan yang biasanya mereka nikmati.

3. Perubahan pola makan

Lira de la Rosa mengatakan, "Saya biasanya akan menyarankan untuk memperhatikan perubahan dalam nafsu makan anak."

Baca Juga: Peserta Ibadah Haji Regulet Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan, Begini Kata Kemenag

Boston Children's Hospital juga mencatat bahwa perubahan pola makan yang konsisten, baik itu makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya hingga berdampak pada berat badan, dapat menjadi tanda potensial depresi pada anak-anak.

4. Perubahan pola tidur

Menurut Lira de la Rosa, mengalami tidur lebih banyak dari biasanya, kesulitan tidur, atau sering terbangun di malam hari dapat menjadi tanda depresi pada anak.

Menurut peninjauan sistematis dan meta-analisis dari 16 studi yang diterbitkan dalam JAMA, masalah tidur bukan hanya menjadi tanda potensial depresi pada anak-anak, tetapi juga menjadi faktor risiko dalam perkembangan depresi sejak awal.

5. Penurunan prestasi akademik

Mendez menyatakan bahwa penurunan nilai di sekolah dapat menjadi tanda depresi, terutama di kalangan siswa sekolah menengah dan menengah atas.

Data survei yang diterbitkan pada musim gugur 2022 oleh lembaga nirlaba Youth Truth menunjukkan bahwa depresi, stres, dan kecemasan merupakan hambatan utama dalam proses belajar bagi hampir 223 ribu siswa kelas enam hingga 12 di Amerika Serikat pada setiap tingkat kelas.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Tags

Terkini

Terpopuler