Andin langsung menggendongnya. Akan tetapi tangan Andin merasakan dingin pada tubuh Askara.
Beberapa saat kemudian, Andin melihat napas Askara tidak beraturan. Askara tampak kesulitan bernapas.
Tubuh Asara melemah, terus melemah. Badannya sudah seperti tak bertulang. Seketika Andin histeris di dalam kamar.
Prediksi lain, Nino rupanya masih memantau Reyna, termasuk di sekolah. Nino memperhatikan Mirna dan Reyna.
Saat itu Mirna seperti kesulitan mendapatkan taksi online, sehingga Nino mendatanginya.
Nino menawarkan untuk mengantar Mirna dan Reyna pulang ke Pondok Pelita.
Mirna tampak ragu, lantaran takut salah mengambil keputusan. Mirna kemudian mengatakan akan izin dulu pada Andin.
Nino pun mempersilahkannya. Mirna terlihat sulit menghubungi Andin. Sementara Al, juga tak bisa dihubungi karena sudah menggunakan nomor luar negeri.
Akhirnya Mirna menelepon Mama Rosa. Dari sana Mirna sedikit lega. Mama Rosa menerima telepon darinya.