POTENSI BISNIS - Iduladha Jumat 31 Juli kemarin, membawa keberkahan tersendiri bagi para penggita peternakan.
Terkhusus bagi Muhammad Adhitya Putra, seorang pemuda lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian, Bogor tahun 2019.
Setelah lulus, dirinya memberanikan diri memilih untuk terjun pada kegiatan usaha di bidang peternakan, yaitu mengelolah bisnis peternakan domba atau penggemukan domba.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Imun Tubuh, Apakah Bisa dengan Mengkonsumsi Buah Mangga?
Kostratani Soreang pun turut andil menempa Adhitya untuk menjadi juragan domba dengan berbagai pelatihan yang diselenggarakan di BPP Soreang.
Petugas penyuluh disana pun aktif membantu Adhit mencarikan jaringan pemasaran, sehingga bisnisnya menjadi berkembang.
Usaha Adhit sekarang ini bertambah maju. Adhit bersama kedua rekannya berinisiatif untuk mendirikan grup bernama Juragan Domba. Dengan harapan, bisnisnya (ternak penggemukan domba) yang ditekuninya dapat berjalan dengan baik, dan berkembang seperti juragan domba pada umumnya.
Siapa sangka, dengan potensi bisnis yang ada serta dibarengi tekad dan usaha yang tekun, kini Adhit selaku Ketua Grup Juragan Domba mampu meraih keberkahan pada Hari Raya Iduladha. Karena domba-domba yang diusahakannya tersebut laris habis terjual.
Bahkan, kata Adhit, stok domba yang ada pun tidak sampai mecukupi semua permintaan konsumen.
"Domba sudah habis terjual saat menjelang iduladha, semuanya ada 14 ekor domba. Memang belum banyak sih, tapi untuk ukuran awal di bisnis ini itu sudah Alhamdulillah. Yang belum terpenuhi permintaannya sekitar lebih dari 10 ekor," kata Adhit.
Adhit mengatakan, bahwa domba tersebut dijual dan dikirim ke beberapa lokasi Jabodetabek, Bandung dan sekitar tempat lokasi usahanya. Lokasi bisnis Juragan Domba ini, terletak di Dusun Sawah Bera, Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Menjawab pertanyaan mengapa konsumen tertarik membeli hewan kurban dari Juragan Domba?, perlu diketahui bahwa Juragan Domba memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen dengan merawat, dan memelihara domba yang akan dijualnya berdasarkan ilmu yang didapatkan Adhit masih menjadi mahasiswa di Polbangtan Bogor.
Sehingga ilmu yang didapat saat melakukan praktik lapangan atau pendampingan di beberapa wilayah pedesaan di praktikan sendiri oleh Adhit dalam bisnisnya.
Sehingga domba yang dijual mampu memenuhi kriteria untuk hewan kurban, seperti sudah cukup umur, sehat tidak sakit, juga tidak hilang bagian tubuhnya atau cacat.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, jika semakin banyak anak muda yang serius, semakin banyak anak muda yang terjun di sektor pertanian.
"Makan semakin banyak pengusaha muda pertania, hal tersebut merupakan suatu indikasi keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan hal senada, hal ini terbukti dengan lahirnya pemuda-pemuda yang memiliki jiwa wirausaha dan telah menjalankan usaha di sektor pertanian, termasuk peternakan.
"Kita semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan potensi mengembangkan pertanian," tuturnya.
Bahkan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti menjelaskan, bahwa ada beberapa program di bawah Kementerian Pertanian yang memang ditujukan untuk regenerasi petani dengan membantu petani milenial berkembang di sektor pertanian, seperti program YESS dan PWMP.
"Perlu adanya sinergitas kuat dalam mencetak generasi milenial di sektor pertanian. Kerja sama yang kuat, apalagi melibatkan BPP Soreang sebagai ujung tombak Komando Strategi Pembangunan Pertanian," imbuhnya.***