Mahluk Misterius Penunggu Puncak Gunung Berapi Ternyata Hewan Ini

- 18 November 2020, 20:21 WIB
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi terlihat di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB terjadi 21 gempa guguran, 16 kali gempa hembusan, 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi terlihat di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB terjadi 21 gempa guguran, 16 kali gempa hembusan, 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

Baca Juga: Ancaman di Depan Mata! Soal Letusan Gunung Merapi, BNPB Mulai Bagikan 100 Ribu Masker ke 4 Wilayah

Tikus bertelinga kuning ditemukan hidup di ketinggian 6.739 meter dari permukaan laut. Tikus ini terlihat di gunung berapi Llullaillaco.

Penemuan pertama tikus bertelinga kuning ini pertama kali terlihat tahun 2003, saat para peneliti melakukan penelitian di gunung Llullaillaco, sebuah gunung berapi tidak aktif yang berada di tepi barat Pegunungan Andes, perbatasan antara Argentina dan Cilli.

Pada bulan Februari 2020 lalu, peneliti kembali ke gunung berapi Llullaillaco dan berhasil menangkap beberapa tikus gunung di ketinggian lebih dari 5.000 meter.

Hal ini membuat tikus bertelinga kuning menjadi hewan pemecah rekor sebagai hewan yang tinggal di tempat tertinggi.

Faktor yang membuat peneliti terkejut dengan tikus bertelinga kuning di atas gunung berapi Llullaillaco ini karena kondisi keras yang ada di puncak gunung ini.

Tingkat oksigen di puncak gunung berapi ini juga sangat rendah, yaitu sekitar 45 persen lebih rendah dibandingkan di permukaan laut.

Spesies yang hidup di puncak gunung berapi ini, harus menurunkan suhu tubuhnya hingga di bawah nol, yaitu hingga minus 65 derajat celcius.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Trans 7: Mata Najwa 'Pilah Pilih Urus Pandemi' Cek Link di Sini

Untuk sumber makanan, puncak gunung Llullaillaco sangat jarang, karena ketinggian ini jauh di atas pohon.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x