"Pandangan ini relatif sama dengan kalangan lain di negeri kita. Artinya juga menjagokan Trump dan berharap dia menang lagi. Alasannya sedikit berbeda. Kata mereka, kalau Trump yang menang, hubungan ekonomi dan bisnis akan lebih hidup. Lebih meningkat. Argumentasinya, Partai Republik di AS lebih pro bisnis. Termasuk punya keberpihakan kepada perusahaan multi nasional," jelas SBY.
Sekalipun demikian, SBY menjunjung kebebasan dan perbedaan sebagai hal yang wajar. Menurutnya baik Trump ataupun Biden yang menang, Indonesia tetap memiliki peluang yang sama, Indonesia harus siap dengan siapa pun yang terpilih jadi Presiden AS.
Baca Juga: Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional, BRI Ambil Langkah Ini Bersama UMKM
"Saya harus mengatakan bahwa siapapun presidennya, agenda kerjasama bilateral Indonesia AS-Indonesia tetap luas. Dapat disimpulkan hubungan bilateral Indonesia tidak semata-mata ditentukan darimana Presiden AS berasal," pungkasnya.***