POTENSIBISNIS - Untuk pemulihan ekonomi nasional, Bank Rakyat Indonesia (BRI)menjalankan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara komprehensif dan terukur.
Pemberdayaan pelaku usaha menjadi satu di antara kunci dalam meningkatkan potensi dan kapasitas pelaku UMKM di Indonesia, mengingat segmen ini memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan.
Di satu sisi, UMKM saat ini menjadi sektor yang paling terdampak atas krisis akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pengumuman Kelulusan CPNS 2019 Kementerian Keuangan Simak dan Cek Linknya di Sini
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, mengatakan Perseroan saat ini fokus pada pemberdayaan UMKM yang konsepnya terintegrasi dengan seluruh kementerian/lembaga. “Konsep pemberdayaan kami sungguh komprehensif dan sangat terukur, dan dapat dimonitor dengan baik,” ujar Supari pada Kamis 22 Oktober 2020.
Program pemberdayaan UMKM yang dijalankan BRI memiliki tiga fase, yakni fase dasar, integrasi dan interkoneksi. Di fase dasar, BRI melakukan mapping UMKM dengan sistem self-assesment naik kelas menggunakan indikator yang sudah difasilitasi oleh Bank BRI.
Selanjutnya, fase integrasi, BRI mengintegrasikan sistem dan database dengan kementerian/lembaga terkait sehingga menjadi data center UMKM.
Terakhir, BRI melakukan integrasi antara sistem dan database yang dimiliki Perseroan, kementerian/lembaga terkait serta koneksi dengan instansi eksternal yang terkait perizinan, sertifikasi halal, UMKM ekspor.
“Konkritnya, kami mencoba menghitung kembali aktivitas ekonomi pada level grass root. Saat ini yang terjadi, bagaimana kami bisa menghubungkan pedagang dengan pembeli, yang tadinya tutup tidak ada aktivitas karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” tukas Supari.