Mendadak Muncul dengan Rasa Kesal, AHY Sebut Sikap Emmanuel Marcon Tidak Bisa Dibenarkan

- 30 Oktober 2020, 06:53 WIB
Tangkap layar Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti dan Ibu Ani.*
Tangkap layar Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti dan Ibu Ani.* /@agusyudhoyono/Instagram

POTENSI BISNIS - Lama tidak mencuat ke pubilik, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ternyata terus memantau perkembangan Indonesia dan dunia. 

Putra Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini mengaku dirinya sangat menyoroti pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Marcon yang nistakan Islam.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, AHY sempat berkarier di dunia militer.

Baca Juga: Presiden Prancis seperti Terjebak Dalam Krisis, Rakyat jadi Korban, Boikot Produk Makin Gencar

Kini dirinya menggantikan dan meneruskan perjuangan SBY, AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 pada 15 Maret 2020. 

Hal ini seperti dikutip PotensiBisnis.com dari akun Twitter @AgusYudhoyono yang dalam postingan pada 29 Oktober 2020.

AHY sangat kesal dengan pernyataan Presiden Prancis yang hina Nabi Muhammad SAW.

"Saya mengikuti perkembangan berita ttg kontroversi Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari aspek apapun, sikap Macron tetap tidak bisa dibenarkan," tulis akun @AgusYudhoyono

Baca Juga: Pogba Bantah Dirinya Mundur dari Timnas Imbas Kontroversi Presiden Prancis Macron, ini Faktanya

Tak cukup sampai disana, terlanjur kesal dirinya melanjutkan postingan singgung Presiden Prancis.

"Kebebasan dlm demokrasi hrs didasari pd toleransi & penghormatan thdp keberagaman, termasuk dlm konteks agama. Masy Perancis dgn demokrasi yg mapan tentu paham, menjadikan Nabi Muhammad SAW sbg kartun bs melukai umat Islam dunia. Sayang, hal semacam itu seolah dibiarkan berulang2," tulisnya.

AHY mengatakan dirinya kecewa dengan contoh demokrasi di Prancis. 

Baca Juga: Dari Fadli Zon Hingga Mahfud MD Kecam Presiden Prancis, Macron Telah Lukai Hati Umat Islam

"Sbg pecinta demokrasi, saya berharap Perancis sbg negara demokrasi yg mapan, mampu jadi contoh yg baik dlm perlindungan & penghormatan trhdp hak-hak kelompok minoritas. Saya meyakini, demokrasi, kebebasan & toleransi bisa berjalan beriringan

"Untuk itu, mewakili @PDemokrat, saya mendorong & mendukung pemerintah RI utk bersikap tegas. Pemanggilan Dubes Perancis oleh @Kemlu_RI hrs pastikan pesan Indonesia benar2 didengar. Jangan membiarkan kontroversi ini berlarut2 & timbulkan hal2 tdk produktif di tengah pandemi,"pungkasnya.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x