Indonesia Masih Kuat Hadapi Bencana Resesi Jika Lakukan Hal ini

- 6 Agustus 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi: Grafik Penurunan Ekonomi
Ilustrasi: Grafik Penurunan Ekonomi /Pixabay/Mediamodifier

POTENSI BISNIS - Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang lambat di tengah pademi mengakibatkan pemerintah harus bekerja lebih ekstra. Upaya mencegah resesi dilakukan banyak pihak, satu diantaranya adalah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSKK).  

Pada triwulan II Pengeluaran ekonomi bangsa Indonesia negatif. Menkeu Sri Mulyani Indrawati menerjemahkan ekonomi negatif Kuartalan masih belum memadai menciptakan ekonomi Indonesia masuk ke jurang resesi. 

Dalam Perhitungan Tahun ke Tahun (YOY) Indonesia tidak masuk dalam resesi ekonomi. "Sebetulnya jika YOY belum (resesi), kita belum resesi, tidak dihitung per triwulan, resesi itu jika YOY dua triwulan bersambung negatif," Sri Mulyani Menjelaskan dalam konferensi pers KSSK, Rabu 5 Agustus 2020.

Baca Juga: Perekonomian Indonesia Belum Tentu Pulih di Tahun 2021, Simak Penjelasan Bu Menkeu  

Dikutip potensi-bisnis.com dari warta-ekonomi.com " Menkeu Sri Mulyani: Kita Belum Resesi ", Untuk mencegah resesi pemerintah harus terus menggenjot sektor ekonomi agar di kuartal III meraih pertumbuhan positif. 

Semua sektor usaha dan stakeholder bekerjasama untuk memulihkan perekonomian nasional. 

Pertumbuhan negatif di kuartal II tercatat 5,1 persen, atau lebih besar dari proyeksi semula. Sektor yang mengalami penurunan tajam diantaranya perdagangan, pariwisata, dan transportasi, akibat dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Sementara, industri makanan dan farmasi mengalami kenaikan dan beberapa mengalami penurunan. Tekstil, furniture, dan alas kaki mengalami penurunan tajam seiring dengan menurunya aktivitas masyarakat di luar ruangan. 

Industri farmasi mengalami kenaikan positif di tengah pandemi. Hal yang sangat wajar seiring dengan perubahan kebiasaan masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat dan menyediakan alat untuk membantu penanganan Covid-19.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x