Perekonomian Indonesia Belum Tentu Pulih di Tahun 2021, Simak Penjelasan Bu Menkeu  

- 5 Agustus 2020, 07:05 WIB
sri mulyani
sri mulyani /doc. instagram / @smindrawati

 

POTENSI BISNIS - Menteri keuangan negara Indonesia memprediksi ketidakpastian ekonomi pada tahun 2021 akibat dari pandemi Covid-19. Sri Mulyani Indrawati selaku menteri keuangan mengungkapkan pihaknya akan mempertimbangkan penetapan RUU APBN dan nota keuangan jika kondisi ekonomi belum stabil.

Munculnya vaksin Covid-19 akan menentukan masa depan perekonomian Indonesia. “Yang perlu diperhatikan adalah satu, mengenai kecepatan dan kemungkinan penanganan Covid-19 di seluruh dunia. Pengendalian Covid-19 apakah benar benar bisa terkendali menjadi mendatar atau menurun,” ungkapnya pekan lalu.

Lebih lanjut dia menuturkan, “kedua, faktor terbesar yang berpengaruh untuk proyeksi tahun depan adalah  Pemulihan ekonomi global. Jika perekonomian global sudah stabil maka Indonesia dalam waktu dekat bisa pulih. Namun Global Economic Recovery juga sangat tidak pasti akibat covid lagi.”

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 Kondisi Ekonomi Nasional Melemah Kecuali Sektor Pertanian

Tekanan Covid-19 membuat beberapa lembaga internasioal memperkirakan perekonomian dunia tepukul. Dilansir potensi bisnis dari warta ekonomi “Ampun Gusti! Bu Menkeu Kondisi Ekonomi 2021, Bikin Ngeri ya Allah” Beberapa negara diprediksi akan mencatat minus. Pemulihan ekonomi paling cepat bisa dilakukan pada tahun 2021.  

“Saat ini beberapa lembaga internasional memperkirakan pemulihan ekonomi akan cepat dilakukan di tahun depan dengan Asumisi di tahun ini penuruannya sangat tajam. Namun, lembaga lembaga tersebut terus menerus melakukan revisi pemulihan ekonomi 2020-2021, “katanya.

Lebih lanjut Sri Mulyani menuturkan Cepat atau lambatnya Penanganan Covid-19 di Indonesia sangat menentukan masa depan negara. Pemulihan ekonomi sangat bergantung terhapa penyelesaian Covid-19  pada kuartal II tahun 2020.

“Jika penanganan yang dilakukan efektif dan berjalan seiring dengan pembukuan aktifitas ekonomi, maka kondisinya bisa pulih pada kuartal ke II-2020 atau di bulan April hingga Juni dengan pertumbuhan positif 0,4 persen. Jika itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi seluruh tahun 2020 akan tetap di zona positif,”

“Inilah yang sedang diupayakan pemerintah untuk menekankan kepada semua menteri dan PEMDA agar ekonomi tetap berjalan di zona positif kuartal ke III atau Juli hingga september antara 0 – 0,4 persen dan kuartal ke IV pada zona positif lebih tinggi antara 2 – 3 persen. Sehingga total perekonomian Indonesia masih tumbuh positif diatas nol persen untuk tahun 2020 ini.“ ucapnya.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x