Indonesia Dikepung Covid-19, Gus Ami: Politik Kesejahteraan dan Maksimalkan Pertanian Jadi Solusi

- 4 April 2021, 10:34 WIB
 Kegiatan Pertanian Keluarga Gerakan Ketahanan Pangan Desa Cimekar RW 13 Bina Karya I. Gus AMI Sebut Pentingnya Pertanian untuk Entaskan Kemiskinan. Sektor pertanian paling penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.
Kegiatan Pertanian Keluarga Gerakan Ketahanan Pangan Desa Cimekar RW 13 Bina Karya I. Gus AMI Sebut Pentingnya Pertanian untuk Entaskan Kemiskinan. Sektor pertanian paling penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan. /Doc.PotensiBisnis.com

Baca Juga: Oknum Guru di Tangkap Polisi Karena Tumpangsari Ganja dengan Cabai

Dalam bukunya itu, Gus AMI menyampaikan jika cerita di dalamnya itu merupakan bagian dari perjalanannya selama ini.

Di tengah kondisi pendemi Covid-19 ini, sangat relevan sekali untuk membahas politik kesejahteraan.

"Terlebih pendemi ini telah merontokkan tata kelola pembangunan dan basis-basis kita, terutama ekonomi, sehingga setiap kebijakan dan strategi yang kita pilih tidak boleh lepas dari politik kesejahteraan sesuai amanat UUD 1945,” ujar Gus AMI dalam siaran persnya.

Maka dari itu, dalam membangun politik kesejahteraan tidak boleh lepas dari pertanian.

"Banyak sekali perjalanan dan teori yang tidak pernah berhenti dalam memperbaiki visi, misi, dan haluan pembangunan," kaya Gus AMI.

"Oleh karena itu, bangsa Indonesia memiliki kesempatan bahwa pascapandemi ini bisa mewujudkan kesejahteraan," imbuhnya.

Menyinggung masalah sistem pasar global dan bebas, Gus AMI mengatakan jika hal ini sedang dihadapi bangsa Indonesia dan dapat diatasi jika memiliki fondasi yang kuat, salah satunya pertanian.

“Pertanian adalah kekuatan kita, tapi strategi dan pembangunan pertanian kita memerlukan penyempurnaan. Di sisi lain pertanian telah menjadi penolong kita, sektor paling penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan kita," katanya.

Acara road show juga dihadiri oleh pembedah buku Dekan FEM IPB Nunung Nuryantono, Guru Besar Ilmu Ekonomi FEM IPB Didin S Damanhuri, dan pengamat ekonomi pertanian Khudhori.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x