Network
POTENSI BISNIS - Bekerja di pengolahan sampah warga keturunan Sumenep Ibnu Muyassar mengatakan berkat sampah dirinya bisa pergi ke Bali.
Datangnya ke Bali, Ibnu menyampaikan beberapa pengalamannya di Pulau Dewata Bali yaitu dalam mempelajari model-model pengelolaan sampah sambil menikmati daerah tujuan wisata itu.
"Sebagai pelaku pengolahan sampah, banyak tantangan dan rintangan, tapi berkat sampah akhirnya saya bisa sampai juga ke Bali," ujar Ibnu, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Oknum Guru di Tangkap Polisi Karena Tumpangsari Ganja dengan Cabai
Tidak hanya sekali dua kali, Ibnu sudah beberapa kali mengunjungi Bali.
"Sambil wisata sampah, tapi saya juga wisata Bali. Saya sudah pernah ke beberapa kabupaten di Pulau Dewata ini untuk urusan sampah, sambil wisata," kata Ibnu.
Selain itu juga, Ibnu menyampaikan jika dirinya sudah pernah berkeliling ke pasar-pasar dan perkampungan atau banjar-banjar di Bali untuk melihat cara mereka mengelola dan mengolah sampah.
Baca Juga: UMKM Jabar Tembus Pasar Internasional, Kusmana Hartadji: Keuntungan Rp850 Juta
"Kalau di pasar itu banyak sampah plastik kantong, namanya sampah non-organik. Nah, saya kumpulkan bersama teman-teman komunitas sampah di sini. Selain pasar dan perkampungan juga ke rumah sakit dan instansi lain," imbuhnya.
Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang ada di Pulau Bali dikunjungi juga oleh Ibnu, termasuk TOSS di Kabupaten Klungkung yang cukup terkenal.
