Soal Polemik Partai Demokrat, Gubernur Jawa Barat: Jangan Ganggu AHY Kasihan

- 5 Maret 2021, 18:44 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Dok. Jabarprov.go.id


POTENSI BISNIS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil turut buka suara terkait kisruhnya di dalam tubuh Partai Demokrat.

Ridwan Kamil juga meminta jangan ada pihak yang berupaya menganggu Agus Harimurti Yudhoyoni (AHY) dari kursi kepemimpinan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Ridwan Kamil mengaku senang dengan Kepemimpinan AHY, sebab dirinya sosok pemimpin yang merupakan satu generasi dengannya.

Baca Juga: Diusir Juventus, Padahal Cristiano Ronaldo Masih Ingin Bersama Nyonya Tua

Oleh karena itu, Ridwan Kamil menyatakan, memberi dukungannya terhadap putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Dirinya juga menyoroti adanya upaya dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin melengserkan AHY dari pucuk pimpinan Partai Demokrat.

"Saya mendukung AHY. Beliau merupakan satu di antara pemimpin di generasi saya. Kan saya mah senang, jangan diganggu-ganggu kasihan," kata Ridwan Kamil kepada wartawan.

Baca Juga: Setelah Moeldoko Ditetapkan KLB Deli Serdang, AHY: Itu Tidak Memiliki Dasar Hukum yang Sah AD/ART

Kang Emil mengaku prihatin atas polemik yang terjadi dalam kepengurusan Partai Demokrat saat ini. Ridwan Kamil pun berharap agar persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara merespon KLB Deli Serdang dengan menegaskan dirinya ketua umum yang sah.

AHY menggelar konferensi pers khusus di DPP Partai Demokrat, Jl. Proklamasi, Jakarta pada Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Keputusan KLB Partai Demokrat Deli Serdang, Moeldoko: Saya Terima, Terima Kasih

"Kami secara khusus mengundang rekan-rekan wartawan untuk hadir dalam konferensi pers yang saya sampaikan langsung dalam kapasitas sebagai Ketua Umu Partai Demokrat yang sah," kata AHY, dikutip dalam siaran langsung Instagram Pikiran-Rakyat.

AHY pun sebut, acara yang diklaim sebagai KLB Demokrat ilegal, ia menegaskan mewakili seluruh kader Partai Demokrat.

"Terkait adanya kongres luar biasa (KLB) yang dilakukan secara ilegal, inkonstitusional, oleh sejumlah kader, mantan kader yang juga bersekongkol dan berkomplot dengan kader eksternal," ujar AHY.

Baca Juga: Kabar Gembira! Program Kartu Prakerja akan Dilanjutkan di 2022 Kata Wapres Maruf Amin

Dirinya pun mengaku berdiri tidak sendirian, mungkin terlihat saya hanya didampingi sekjennya, Bung Teuku Riefky Harsya.

"Tapi sejatinya saya berdiri tegap di sini mewakili jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat," kata AHY.

AHY juga menyebut jika KLB yang mengukuhkan Moeldoko sebagai ketua umum adalah tindakan yang melanggar konstitusi.

Baca Juga: Perjalanan Karier Na In Woo, Sosok yang Gantikan Ji Soo dalam Drama River Where The Moon Rises

"KLB ini tidak sah, ada yang katakan bodong. Saya katakan (KLB Deli Serdang) ilegal dan insonstitusional. Tidak berdasarkan oleh konstitusi, oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM," ujar AHY.

Dirinya juga menyebutkan, jika kegiatan KLB Deli Serdang itu tidak memiliki dasar hukum yang sah sesuai AD/ART Partai Demokrat.

"Tidak memiliki dasar hukum yang sah. Setianya Partai memiliki AD/ART masing-masing," ujarnya.

KLB Partai Demokrat yang diklaim sepihak oleh segelintir orang memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih.

Hal tersebut, berdasarkan voting yang dilakukan dalam KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara.

"Kongreng Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat, dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Pimpinan Sidang Jhoni Allen, saat membacakan putusan sidang pleno di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang pada Jumat, 5 Maret 2021.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah