Fenomena tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya jika terus dibiarkan.
Maka dari itu, Kemenkes RI akan memfokuskan pada pengetasan permasalah gizi khususnya bagi remaja yang kekurangan sel darah merah.
Langkah tersebut, harus dilakukan untuk memastikan generasi penerus bangsa tetap produktif dan sehat untuk menjadi penerus bangsa di masa depan.
Selain itu, jika seorang remaja kurang produktif, maka akan memicu penyakit lain yang tak kalah mengerikan.
Semisal, hipertensi yang kemudian akan memicu penyakit jantung, diabetes hingga strooke di masa muda.
Remaja Indonesia secara mengejutkan juga tidak hanya mengidap penyakit anemia.
Data menunjukan 1 dari 10 remaja di Indonesia mengalami kondisi gizi yang kurang (wasting) yang ditandai dengan kondisi tubuh yang terus dalam keadaan kurus.
Sedangkan 1 dari 7 remaja ditemukan mengalami obesitas atau berat badan berlebih.
"Remaja ini tidak produktif atau kurang produktivitasnya dalam aktivitas. Bahkan menyebabkan perkembangan otak terhambat. Apalagi kalau gemuk menjadikan kita kurang beraktivitas," ujar Kartini.***