Hari Gizi Nasional 2021, Diluar Dugaan Remaja Indonesia Kekuarangan Sel Darah Merah

- 24 Januari 2021, 17:14 WIB
Dok. Kemenkes RI
Dok. Kemenkes RI /

POTENSIBISNIS - Tepat ditanggal 25 Januari 2021, masyarakat Indonesia akan merayakan Hari Gizi Nasional atau HGN.

Dalam peringatan Hari Gizi Naional 2021 kali ini ada sesuatu yang berbeda, pasalnya akan menyoroti permasalahan kesehatan remaja.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukan 3 dari 10 remaja di Indonesia mengalami kekurangan sel darah merah (Anemia).

Baca Juga: Soal Pemaksaan Hijab Siswi Non Muslim, Nadiem Makariem: Itu Bentuk Intoleransi

Oleh sebab itu, Pemerintah Jokowi melalui Kementerian Kesehatan mengusung tema Hari Gizi Naional 2021 "Remaja Sehat, Bebas Anemia".

Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Kesehatan Masyarakat, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, menyebutkan kondisi remaja yang kekurangan sel darah merah disebabkan oleh tubuh yang kekurangan zat gizi mikro.

Kartini juga menyebut, penyebab orang-orang kurang produktif dikarenakan oleh kekurangan gizi mikro.

Baca Juga: Suara Ledakan Misterius dan Keras Hebohkan Warga Bali

"Ada masalah kekurangan zat gizi mikro yang seringkali tidak terlihat langsung tetapi mempunyai dampak besar. Orang-orang kurang produktif karena kekurangan zat gizi mikro," kata Kartini dalam acara Temu Media Hari Gizi Nasional ke-61 Kemenkes, yang dilaksanakan pada Jumat 22 Januari 2021.

Fenomena tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya jika terus dibiarkan.

Maka dari itu, Kemenkes RI akan memfokuskan pada pengetasan permasalah gizi khususnya bagi remaja yang kekurangan sel darah merah.

Langkah tersebut, harus dilakukan untuk memastikan generasi penerus bangsa tetap produktif dan sehat untuk menjadi penerus bangsa di masa depan.

Selain itu, jika seorang remaja kurang produktif, maka akan memicu penyakit lain yang tak kalah mengerikan.

Baca Juga: Mahfud MD Kata Fahri: Tugas Prof Memastikan Hukum Sama, Jangan Ada yang Dinasehati, Ada Juga yang Ditangkap

Semisal, hipertensi yang kemudian akan memicu penyakit jantung, diabetes hingga strooke di masa muda.

Remaja Indonesia secara mengejutkan juga tidak hanya mengidap penyakit anemia.

Data menunjukan 1 dari 10 remaja di Indonesia mengalami kondisi gizi yang kurang (wasting) yang ditandai dengan kondisi tubuh yang terus dalam keadaan kurus.

Sedangkan 1 dari 7 remaja ditemukan mengalami obesitas atau berat badan berlebih.

"Remaja ini tidak produktif atau kurang produktivitasnya dalam aktivitas. Bahkan menyebabkan perkembangan otak terhambat. Apalagi kalau gemuk menjadikan kita kurang beraktivitas," ujar Kartini.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x