Tiba-tiba Khofifah Sampaikan Kabar Duka: Semoga dapat Tempat Terbaik di Sisi Allah SWT

- 13 Januari 2021, 16:47 WIB
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, mengawali kerja perdana di 2021 dengan berolahraga selama isolasi mandiri, Senin (4/1/2021).
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, mengawali kerja perdana di 2021 dengan berolahraga selama isolasi mandiri, Senin (4/1/2021). /FOTO: IG KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

POTENSIBISNIS - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa sampaikan kabar duka atas meninggalnya extra crew Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Duka dan haru hingga saat ini masih terasa, atas insiden yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Khofifah Indar Parawangsa menyatakan, turut berduka cita sedalam-dalamnya atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur.

Baca Juga: Thailand Open 2021, Anthony Sinisuka Ginting Siap Hadapi Tuan Rumah di Tunggal Putra

"Atas nama Pribadi dan Pemprov Jawa Timur, saya mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga Almarhum Fadly Satrianto (Extra Crew Sriwijaya Air SJ-182) mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT," cuitan @KhofifahIP dikutip PotensiBisnis.com pada Rabu, 13 Januari 2021.

Khofifah juga mengatakan, semoga diberikan ketabahan, kekuatan dan kesabaran bagi pihak keluarga yang ditinggalkan, dan lapang menerima musibah ini.

"Pun demikian dengan keluarga, semoga diberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran yang lapang dalam menerima musibah ini. Al-Fatihah," sambungnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mulai Disebar, Ancaman Hukum Bagi yang Tidak Ingin Divaksin

Dikabarkan sebelumnya, Fadly Satrianto merupakan extra crew di pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB.

Fadly Satrianto padahal berencana menikah dan telah bertunangan. Pihak keluarga korban pun terpukul dengan musibah tersebut.

"Kami terpukul dengan musibah ini, terlebih Fadly Satrianto telah bertunangan dan akan menikah dengan seorang dokter, dan akan segera menikah," kata keluarga korban dari pihak ayah, Mak Itam dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA, pada Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Jokowi Tetapkan Mantan Ajudannya sebagai Calon Kapolri Tunggal, Ini Sederet Prestasi dan Kariernya

Sesuai jadwal yang direncanakan, kata dia, sebenarnya Fadly telah melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya yang berprofesi sebagai dokter, namun karena wabah Covid-19 yang belum usai, akhirnya agenda sakral itu diundur.

Fadly Satrianto yang juga kopilot di maskapai Sriwijaya Air, selepas dari bangku sekolah menengah atas tidak langsung mengikuti sekolah pilot seperti pilot dan kopilot lainnya.

"Fadly awalnya sempat mengenyam pendidikan di sebuah Universitas, namun akhirnya tertarik mengikuti sekolah pilot," sambungnya.

Baca Juga: Saat Ada yang Ragu Vaksin dan Tudingan 'Kelinci Percobaan', Addie MS: Hari Ini Jokowi Memenuhinya

Dirinya mengungkapkan, bahwa Fadly merupakan anak dari pamannya yang bernama Sumarzen Marzuki yang juga merupakan Ketua Gebu Minang Jawa Timur masa bakti 2019-2024.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan sampel DNA dari seorang ekstra crew pesawat Sriwijaya Air SJ182, Fadly Sutranto diterima tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, untuk selanjutnya dicocokan dengan sampel yang tersedia.

"Iya bener, Ibunda dari Fadly datang ke Mapolda Jatim untuk memberikan sampel DNS yang merupakan kru Sriwijaya asal Surabaya," kata Gatot di Surabaya.

Gatot mengatakan, pengambilan sampel DNA tersebut penting dalam proses pencarian penumpang maupun kru pesawat.

Apabilan ada yang ditemukan, maka langsung dicocokkan dengan sampel DNA yang tersedia.

Sehingga nantinya, kata dia, sampel DNA ibunda Fadly akan dikirim ke Jakarta. "DNA nanti akan dibawa ke Laboratorium DVI Dokkes Polri di Jakarta," ujarnya.

Diketahui, bahwa Fadly merupakan alumnus Fakultas Hukum, Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2011.

Fadly dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi selama menjadi mahasiswa. Dia pernah mengikuti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2013-2014.

Dirinya menempuh kuliah selama 3,5 tahun pada Program Study Ilmu Hukum.

Kemudian, Rektor Unair Surabaya, Prof Mohammad Nasih mengungkapkan, seorang ekstra kru Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu DKi Jakarta.

"Oleh karena itu, saya dan civitas akademika Unair berbela sungkawa atas gugurnya sudara alumnus kita Fadly Satrianto," kata Prof Nasih di Surabaya.

Setelah lulus dari Unair Fadly langsung meneruskan studi di sekolah penerbangan. Saat ini statusnya bekerja di NAM Air yang merupakan anak perusahaan dari Sriwijaya Air.

"Fadly juga satu di antara penumpang atau kru dalam pesawat Sriwijaya Air yang bertola dari Jakarta ke Pontianak," ujarnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x