Gunung Semeru Meletus 3 Kali, BPBD Lumajang: Lava Sejauh 200-300 Meter ke Arah Besuk Kebokan

- 29 November 2020, 21:49 WIB
Tampak menyala Lava turun dari puncak Gunung Semeru.*
Tampak menyala Lava turun dari puncak Gunung Semeru.* /@bbtnbromotenggersemeru/Instagram


POTENSIBISNIS - Meletus Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laur mpdl.

Gunung Semeru itu berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur meluncurkan guguran lava pijar sebanyak empat kali.

Hal tersebut, berdasarkan laporan pengamatan pertugas PPGA Semeru yang diterima BPBD Lumajang.

Baca Juga: Chelsea vs Tottenham Nonton di NET TV Gratis, Live Streaming TV Online Mola TV

"Guguran lava pijar dari Gunung Semeru terjadi sejak Jumat 27 November 2020 malam," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang pada Sabtu 28 November 2020.

Sebagaimana dikabarkan BTTN Bromo Tengger Semeru melalui akun instagramnya @bbtnbromotenggersemeru.

Sejak 27 November 2020 hingga saat ini, berdasarkan informasi hasil pengamatan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Lumajang, aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan yang ditandai dengan turunnya lava dari kawah jonggring saloko.

Baca Juga: Rumah Sepeda Indonesia Hadir di Bandung, Dishub Siapkan Jalur 15 Km

"Tampak terlihat lebih besar dari biasanya. Begitu juga dengan kepulan asap yang membumbung tinggi terlihat beberapa kali dan untuk visual gunung lebih banyak tertutup kabut. Terakhir, letusan teramati 3 kali dan tinggi asap kl 100 m , dengan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya." tulis keterangan Instagram tesebut.

Guguran dan lava pijar teramati 13 kali dengan jarak luncur kl 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava kl. 500 m dari puncak) dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik.

"Perlu sahabat ingat kembali bahwa status Gunung Semeru masih dalam level II Waspada dan pendakian ke Gunung ini masih dibatasi hanya diizinkan sampai dengan Kalimati. Hal ini didasari pada rekomendasi PVMBG yang menyatakan bahwa masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas," imbauan keterangan itu.

"Perlu diingat juga bahwa lama pendakian adalah 2 Hari 1 Malam. Jadi untuk yang memang ingin menuju puncak gemilang cahaya, mimin sampaikan untuk jangan memaksakan diri dan tunda niatnya dulu.

Karena sahabat juga harus mewaspadai gugurnya kubah lava dari Kawah Jongring Seloko. Untuk saat ini nikmati indahnya Ranu Kumbolo dulu yaa.. Jangan memaksa, karena tujuan akhir dari perjalanan ini adalah pulang dengan selamat kan?," keterangan itu.

Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Lumajang menyebutkan, terjadi guguran lava pijar sebanyak empat kali dengan jarak luncur sejauh 200-300 meter ke arah besuk kebokan pada periode pengamatan 27 November 2020 pukul 00.00-24.00 WIB.

"Jarak luncur guguran lava pijar tersebut sangat jauh dari pemukiman warga, sehingga hanyak terlihat sinar api dari kejauhan dan warga tetap tenang, karena hal tersebut merupakan aktivitas rutin gunung berapi yang aktif," ujarnya. Di nukil dari ANTARA.

Aktivitas Gunung Semeru pada pengamatan tersebut pula selama 24 jam tercatat mengalami gempa letusan sebanyak dua kali dengan aplitudo 10-16 mm berdurasi 50-82 detik.

Kemudian gempa guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 2-6 mm selama 57-83 detik.

Gempa hembusan sebanyak 7 kali dengan aplitudo 3-7 mm selamat 42-84 detik, gempa tektonik lokal sebanyal satu kali dengan amplitudo 30 mm dan gempa tektonik jauh sebanyak tiga kali dengan amplitudo 7-14 mm.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Instagram ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x