Sebelum Berangkat ke AS, Tak Disangka Menhan Prabowo Sempat Larang Buruh Demo Jangan Terlalu Kencang

21 Oktober 2020, 06:14 WIB
Menhan Prabowo saat bertemu Mark Esper di Washington DC /kemhan.go.id

POTENSI BISNIS - Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat menjadi sorotan media Internasional.

Satu diantaranya adalah issu pelanggaran Hak Asasi Manusia Manusia (HAM) Prabomo Subianto saat masih aktif sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kecaman terhadap keputusan Departemen Luar Negeri AS yang memberikan Visa bagi Prabowo mengunjungi Washington muncul dari Amnesty Internasional.

Baca Juga: Demonstrasi BEM SI Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Acuhkan Rayuan Mediasi KSP Jokowi

Seolah tak peduli, malah Prabowo tetap berkunjung dan menjalin kerjasama pertahanan Washington-Jakrata.

Selain itu, sebelum Menhan Prabowo Subianto mengunjungi Amerika, dirinya sempat buka suara terkait dengan sikab buruh yang melakukan prostes terhadap UU Cipta Kerja.

Dia juga menyoroti poin tuntutan aksi yang satu diantaranya lakukan mogok nasional oleh buruh.

Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia menyampaikan pesan kepada buruh jangan emosional terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: Panduan Lengkap untuk Cek BLT UMKM Secara Online via eform.bri.co.id, Bisa Dilakukan dari Rumah

Sebab perusahaaan bisa dengan cepat pindahkan lokasi usaha tanpa rugi sedikitpun.

"Kalau dia (buruh) terlalu kencang, si pengusaha pindah. Nah ini yang mesti disadari oleh teman-teman, kawan-kawan buruh. Jangan emosional, jangan cepat marah, jangan mudah untuk bikin aksi massa sehingga munculnya adalah vandalisme. Perusahaan itu gampang dia pindah," ujar Prabowo dalam wawancara eksklusifnya yang dipublikasikan DPP Partai Gerindra, Senin 12 Oktober 2020 malam.

Prabowo menambahkan, di era global seperti sekarang ini, pengusaha tidak ambil pusing terhadap sejumlah aksi unjuk rasa dari para pekerja atau buruhnya. Termasuk, aksi mogok nasional.

"Pabrik-pabrik sudah diasuransi. Jadi, kalau mau mogok, mau dibakar mau diduduki, si pengusaha tinggalkan saja pabriknya, sudah diasuransi kok," kata Prabowo.

Baca Juga: Kudapan Seru hingga Solusi Logistik di Merchant ShopeePay Minggu Ini

Prabowo menambahkan, si pengusaha ini akan tetap untung meskipun dia harus meninggalkan pabriknya di Indonesia.

Sebab, pengusaha juga bisa dengan mudah dan cepat memindahkan modalnya di Indonesia ke negara lain yang dituju.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menyebut, hal itu tidak saja hanya dilakukan para pengusaha-pengusaha asing yang berinvestasi di Indonesia. Melainkan, pengusaha Indonesia juga bisa mengambil sikap yang sama.

"Sekarang sudah ada pengusaha-pengusaha Indonesia yang ada di India, yang buka pabrik di Nigeria, yang ada di Mesir. Jadi dunia ini sudah semakin kecil, modal itu cepat pindah," ujarnya.

Prabowo memahami saat ini para pimpinan buruh tengah dihadapkan situasi yang dilema. Di satu sisi, harus memperjuangkan hak-hak para buruh, tapi di sisi lain juga harus bisa mengerti dari pihak perusahaan itu sendiri.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler