POTENSI BISNIS - Media sosial Instagram milik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani diserang netizen sejak kemarin 5 Oktober 2020.
Bagaikan diserang pengunjuk rasa melalui digital, kolom komentar unggahan terakhirnya dibanjiri kritik terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Normalnya unggahan Puan hanya dikomentari puluhan hingga ratusan saja. Namun unggahan di feed terbaru dibanjiri hingga saat ini per 7 Oktober 2020 ada 102 komentar.
Baca Juga: Pundi-pundi Cuan dan Konsep Keselarasan Lingkungan MRT Jakarta
Baca Juga: Nasib Rupiah di Hadapan Dolar AS dan IHSG Hari Ini Rabu 7 Oktober 2020
Sejumlah komentar warganet dalam akun instagram @puanmaharaniri pada photo yang diunggahnya tanggal 5 Oktober 2020 (ucapan HUT TNI ke-75).
"KETIKA PARLEMEN DIPIMPIN OLEH KELUARGA BANTENG,MAKA RAKYAT AKAN TERTINDAS TERUS," tulis akun @hampurapisan.store
"Bu puan, kalo RUU cipta kerja di sahkan apa saya yg mau melahirkan harus bekerja keesokan hari ininya? apa jaitan diperut saya tidak berasa sama sekali? apa tidak ada baby blue yg saya rasakan? apa saya tidak bisa beristirahat sejenak untuk mengurus bayi saya? apa saya tidak dapat kompensasi gaji selama saya beristirahat setelah melahirkan? tolong dipikirkan lagi bu puan. bukan menciptakan lapangan kerja tp ini akan membuat kami kembali seperti bekerja rodi di jaman penjajahan. sudah merdeka tp ini bukan merdeka tp mempersempit hak kami untuk mendapatkan hak hidup yg layak. otak kami tidak bekerja terus2, kami harus berdoa, dan mengurus keluarga kami. bukan gila kerja tp lama2 kita yg gila beneran bu puan," tulis akun @indahfarahdina
Baca Juga: Harga Emas Jatuh 11,3 Dolar AS Efek Stimulus Tambahan Virus Corona
Baca Juga: Insentif Prakerja Dijadwalkan Cair Oktober Tapi Tak Kunjung Datang? Segera Lapor Nomor Ini
"Oh ini perempuan yang matiin microphon pas ada anggota yang mau berpendaapat menyuarakan rintihan rakyat ‼️... ☺," tulis selanjutnya akun @yusifadila96
"Anda tidak sopan ya, itu lagi rapat, lagi berdiskusi, lagi mengeluarkan pendapat. Malah langsung matiin mic nya. Suara anggota saja tidak didengar apalagi suara rakyat," tulis @mg0694. Hingga #tolakomnibuslaw tulis akun @mosi.tidakpercaya.***