Kenapa Insentif Prakerja Belum Cair? Perlu Diketahui Berikut Ini Penyebabnya

20 September 2020, 21:27 WIB
Insentif Program Kartu Prakerja Belum Cair Bahkan Sering Gagal? Ini dia Penyebabnya, Nomor 4 Sering Terjadi /prakerja.go.id

POTENSI BISNIS - Kenapa insentif prakerja belum cair dari periode sebelumnya, sehingga menjadikan program kartu prakerja semakin lambat dalam pencairan insentif tahap selanjutnya.

Antrean panjang untuk proses pencairan, mulai dari insentif prakerja gelombang 8 hingga pencairan insentif prakerja gelombang 9.

Molornya insentif prakerja  tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya kondisi peserta kartu prakerja yang banyak ini ternyata menjadi penyebab utama pencairan insentif prakerja belum cair.

Baca Juga: Kemendag: Pelaku Usaha Mesti Terapkan 4 Strategi Pemasaran Berikut Agar Mampu Bertahan

Hingga saat perlu waktu untuk menunggu jadwal pencairan insentif yang belum cair, tidak ada salahnya jika kita inging mengetahui faktor penyebab kenapa insentif prakerja belum cair.

Berikut hal penting yang perlu diketahui kenapa insentif prakerja belum cair di periode sebelumnya sehingga dapat diantisipasi untuk tidak terulang kembali dari sekarang dan seterusnya.

1. Akun sudah tidak aktif

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Purbasari menjelaskan, penyebab adanya insentif prakerja belum cair bagi penerima fasilitas yang telah menyelesaikan pelatihan.

"Persoalannya itu misalnya akun sudah tidak aktif," ujar Denni dalam konferensi video, Selasa, 15 September 2020.

Baca Juga: Study ITB : Wilayah Selatan Pulau Jawa Berpotensi Tsunami 20 Meter, Simak Penjelasannya

2. NIK tidak ditemukan

Di samping itu, bisa saja Nomor Induk Kependudukan (NIK) berbeda dengan yang didaftarkan, maupun tidak ditemukan di Data Kependudukan dan Catatan Sipil.

3. Belum melaksanakan pelatihan

Direktur Operasi Kartu Prakerja, Hengki Sihombing menjelaskan, insentif akan diberikan jika peserta sudah membeli pelatihan pada mitra platform digital dan menyelesaikannya. Itu merupakan kewajiban bagi para peserta.

4. Belum memberikan ulasan dan rating

Setelah itu, peserta harus memberikan ulasan dan rating dari pelatihan yang sudah mereka beli. Selain itu, penilaian tersebut akan dilaporkan kepada manajemen Manajemen Pelaksana (PMO) kartu prakerja setidaknya dalam dua hari.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Belanja Aman di Pasar Swalayan Saat PSBB

"Berikan rating 1-5 bahwa pelatihan ini cukup membantu atau tidak dan berikan ulasannya. Itu adalah syaratanya," ungkap Hengki, Selasa 14 Juli 2020 lalu.

Oleh sebab itu, tanpa merampungkan pelatihan yang sudah dibeli dan memberikan rating juga ulasan, maka insentif tak bisa dicairkan.

5. Nama di e-walet, rekening dan NIK berbeda

Alasan lainnya adalah masalah administrasi. Pencairan insentif dilakukan melalui rekening BNI, atau e-wallet LinkAja, OVO, dan GoPay. Maka peserta harus memastikan nomor rekening atau pun e-wallet yang didaftarkan dalam Kartu Prakerja sudah sesuai.

Hengki mengatakan, bagi peserta yang mendaftarkan pencairan insentif melalui e-wallet perlu memastikan bahwa sudah menjadi akun premium. Dalam sektor keuangan, prinsip ini disebut Know Your Customer (KYC).

"Pastikan syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi, karena jika peserta sudah lakukan penyelesaian pelatihan, serta akun bank atau e-wallet-nya valid, kita bisa segera cairkan dana insentif," pungkasnya.

Untuk diketahui, peserta penerima pelatihan Kartu Prakerja mendapatkan dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp3,55 juta. Rinciannya, Rp1 juta digunakan untuk pelatihan dan tidak bisa dicairkan, kemudian insentif senilai Rp2,55 juta.

Insentif yang sebesar Rp2,55 juta tersebut terdiri atas insentif paska pelatihan sebesar Rp600.000 yang akan dikirim setiap bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp50.000 per survei untuk tiga kali survei, sehingga total Rp150.000 per peserta.

Sebagaimana diberitakan PotesiBisnis.com sebelumnya, dana ini akan ditransfer ke rekening virtual BNI atau OVO, LinkAja, dan GoPay milik peserta.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Potensi Bisnis

Tags

Terkini

Terpopuler