Kemendag: Pelaku Usaha Mesti Terapkan 4 Strategi Pemasaran Berikut Agar Mampu Bertahan

- 20 September 2020, 21:13 WIB
Tangkapan layar, Agus Suparmanto selaku Menteri Perdagangan/
Tangkapan layar, Agus Suparmanto selaku Menteri Perdagangan/ /Instagram.com/@agusuparmanto


POTENSI BISNIS – Situasi pandemi Covid-19 ini menjadi situsi sulit termasuk bagi para pelaku usaha. Maka dari itu perlu adanya usaha yang lebih agar mampu bertahan di situasi pandemi Covid-19 ini.

Kementrian Perdagangan (Kemendag) paparkan empat strategi pemasaran agar para pelaku usaha mampu bertahan di situasi pandemi Covid-19 ini. Selain itu juga empat strategi ini bisa membuat para pelaku usaha mampu menembus pasar ekspor.

Dilansir PotensiBisnis.com dari laman antaranews.com bahwa di sitausi seperti ini pendekatan konvensional sudah tidak bisa diterapkan lagi, kita harus mampu bertahan dan menyesuaikan diri. Hal ini disampaikan Agus Suparmanto selaku Menteri Perdagangan dalam acara Jakarta Marketing Week 2020 di Jakarta pada hari Minggu 20/9/2020

Baca Juga: Solusi Insentif Prakerja Belum Cair Hingga Sekarang, Ketahui 5 Penyebabnya

”Pandemi ini mengubah tatanan dan untuk bertahan kita harus mampu menyesuaikan diri. Dengan social distancing, pendekatan konvensional sudah tak dapat diterapkan.”Ujar Agus.

Strategi pertama yang disebutkan oleh menteri perdagangan adalah empathy society. Di saat pandemi seperti ini perlu untuk mengedepankan empati dalam komunikasi pemasaran dan syarat akan solidaritas sosial.

Kedua adalah strategi pemasaran multimedia. Strategi pemasaran ini harus dibangung untuk memberikan informasi dan menjawab semua kebutuhan pelanggan melalui berbagai platform informasi seperti website, aplikasi ataupun media sosial.

Baca Juga: Nasib Insentif Prakerja Status Gagal Berubah Jadi Pengecekan Sekarang Belum Diproses, Apa Bisa Cair?

Strategi yang selanjutnya adalah kepastian keamanan produk yang ditawarkan. Hal ini akan membangun keppercayaan produk anda pada para konsumen dan calon pelanggan.
Kemudian strategi yang terakhir adalah go virtual atau digital. Dengan pemasaran digital ini menjadikan pemasaran produk lebih luas lagi mencakup nasional bahkan pasar internasional.

Agus melanjutkan pemaparannya bahwa produk Indonesia memiliki peluang besar merambah pasar dunia. Hingga 2019 porsi ekspor Indonesia terhadap total ekspor dunia dari satu persen yakni 0,89 % dengan realisasi ekspor mencapai 167,49 miliar dolar As. ***

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x