Selain Ki Hajar Dewantara, Ini 4 Tokoh Pendidikan Indonesia yang Berpengaruh

2 Mei 2021, 13:41 WIB
Ki Hajar Dewantara dan Perjuangannya dalam Bidang Pendidikan di Indonesia.* /Hening Prihatini/Tangkap layar buku tematik kelas 4 Tema 4 Subtema 3

POTENSI BISNIS – Pendidikan sangat penting bagi sebuah kehidupan, karena tanpa pendidikan atau ilmu kehidupan tidak akan maju dan terarah.

Sebuah pendidikan menjadi penting bagi seseorang jika hidupnya ingin lebih baik, mempunyai lebih tinggi derajat, dan bagi seorang yang ingin mendapatkan sebuah kehidupan yang layak.

Namun adanya sebuah pendidikan tidak terlepas dari pengaruh dan perjuangan para pejuang atau tokoh pendidikan.

Baca Juga: Bakal Resmi di MotoGP 2022, Tim VR46 Tinggal Tunggu Konfirmasi

Ada banyak pahlawan yang telah berkorban dan berjuang agar rakyat Indonesia bisa merasakan pendidikan.

Salah satunya Ki Hajar Dewantara, dulu ia telah berjuang agar rakyat Indonesia dapat merasakan pendidikan seperti orang Belanda.

Demi memperjuangkan pendidikan ia rela berada dalam bahaya dan diasingkan oleh Belanda.

Baca Juga: Hardiknas 2 Mei 2021, Jokowi: Semangat Belajar Anak-anak, Jangan Pernah Lunglai

Selain Ki Hajar Dewantara, masih ada tokoh lain yang berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia.

Dikutip Potensibisnis.com dari channel YouTube Didin Zaenudin pada Minggu, 2 Mei 2021.

Berikut 4 tokoh yang berpengaruh terhadap pendidikan Indonesia selain Ki Hajar Dewantara.

1. Kiai Haji Ahmad Dahlan

Kiai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta 1 Agustus 1868, ia seorang pahlawan di bidang pendidikan.

Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Kota Yogyakarta pada 18 November 1912.

Pendirian organisasi tersebut bertujuan untuk melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di Indonesia.

Ahmad Dahlan ingin memberikan suatu pembaharuan dalam cara berpikir menurut tuntunan agama Islam.

Lalu Ahmad Dahlan menyebarkan Muhammadiyah ke berbagai daerah di Indonesia, ia ingin meningkatkan kesadaran bangsa melalui Islam dan pendidikan.

2. RA. Dewi Sartika

RA. Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan perempuan yang berasal dari sunda. Ia dilahirkan dari keluarga priyayi.

RA. Dewi Sartika disekolahkan oleh kedua orang tuanya meskipun waktu itu pendidikan bertentangan dengan adat yang ada.

Saat ayah nya meninggal RA. Dewi Sartika diasuh oleh pamannya, yaitu kakak dari ibunya. Sang paman saat itu menjadi Pati di Cicalengka.

Dari pamannya ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda. Dari kecil RA. Dewi Sartika sudah menunjukkan bakatnya yang menjadi seorang pendidik.

RA. Dewi Sartika merupakan perintis pendidikan bagi kaum wanita. RA. Dewi Sartika membuat sekolah yang bernama Sekolah Istri pada 16 Januari 1904.

Lalu RA. Dewi Sartika mengembangkan dan memperbanyak sekolah tersebut di beberapa daerah.

3. KH. M Hasyim Asy'arie

KH. M Hasyim Asy'arie adalah pahlawan nasional yang lahir di Jombang Jawa Timur pada 14 Februari 1871. Ia berhasil mendirikan pondok pesantren Tebuireng di Jombang pada 1899.

Pondok pesantren Tebuireng merupakan sebuah pondok terbesar dan terpenting di Jawa dalam abad ke-20.

Hasyim Asy'arie salah satu yang memprakarsai berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) yang berarti kebangkitan ulama.

4. RA Kartini

RA Kartini adalah pahlawan nasional, ia lahir di Jepara pada 21 April 1879. Ia adalah salah satu tokoh pendidikan perempuan pada saat era pemerintah Hindia Belanda.

Kartini dikenal sebagai penggerak pendidikan bagi perempuan pribumi dan pahlawan nasional Indonesia.

Kartini gemar membaca dan menulis, dalam tulisan itu berisi pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi.

Diantara tulisannya berhasil diterbitkan menjadi buku diantaranya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler