Warga Papua Tolak Jokowi Tawarkan Pulau Biak kepada Elon Musk untuk Landasan SpaceX

11 Maret 2021, 10:57 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram/@jokowi/

POTENSI BISNIS - Warga Papua tidak terima pulau-nya ditawarkan sebagai lokasi peluncuran potensial untuk proyek SpaceX milik Elon Musk.

Mereka menilai kehadiran landasan peluncuran SpaceX di Pulau Biak akan menghancurkan ekosistem dan membuat orang-orang meninggalkan rumahnya.

Selain itu, warga Papua di Biak sangat menentang landasan peluncuran luar angkasa apalagi ditambah meningkatnya kehadiran TNI dan mengancam masa depan mereka di pulau itu.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Isra Miraj 11 Maret 2021 yang Bisa Dibagikan di Sosial Media

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo menawarkan pulau Biak dengan tujuan memikat Tesla ke Indonesia dan bisa mempromosikan deposit nikel Indonesia.

Yang mana bahwa bahan bakar utama untuk kendaraan tesla adalah Nikel. Jika berhasil, operasi Tesla dan SpaceX selanjutnya dapat mempercepat ekstraksi sumber daya di Papua dan Papua Barat.

Dikutip dari laman Pikiran Rakyat, Kepala suku di pulau Biak, Manfun Sroyer mengatakan dia khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.

Baca Juga: Penutupan Ruas Jalan Kota Bandung Diperluas, Cek Lokasi dan Alasannya

"Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami untuk bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," katanya kepada The Guardian.

Selain SpaceX, Badan antariksa Rusia, Roscosmos, juga bertujuan untuk mengembangkan situs peluncuran roket besar di pulau Biak pada tahun 2024.

"Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi sekarang mereka membawanya kembali, dan pelecehan serta intimidasi ini masih berlangsung,” kata Manfun Sroyer.

Baca Juga: Isra Miraj 2021: Ini Amalan yang Dianjurkan agar Mendapat Syafaat

Sebelumnya, Elon Musk berencana meluncurkan 12.000 satelit pada tahun 2026 untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi yang murah melalui layanan internet Starlink.

Menurut The Guardian, Presiden Jokowi juga bertujuan untuk memikat Tesla ke Indonesia, mempromosikan deposit nikelnya, agar menjadikannya produsen EV terbesar kedua di Asia Tenggara.

Jika berhasil, operasi Tesla dan SpaceX selanjutnya dapat mempercepat ekstraksi sumber daya di Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: 5 Hikmah dan Amalan dari Kisah Perjalanan Isra Mi'Raj Nabi Muhammad SAW

Pada Juli 2020, Musk mengatakan kepada pejabat Indonesia bahwa Tesla akan menawarkan.

"kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama jika menambang nikel secara efisien dan dengan cara yang sensitif terhadap lingkungan".

Namun, warga Papua dan pakar lingkungan khawatir lokasi peluncuran akan semakin merusak ekosistem pulau yang rapuh.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler