Kotak Amal Minimarket jadi Sumber Dana Teroris? Polisi: Bisa Berangkatkan Orang ke Suriah

1 Desember 2020, 13:04 WIB
Ilustrasi penangkapan teroris oleh Denus 88. /Antarafoto/

POTENSIBISNIS - Polisi memberikan pernyataan mengejutkan terkait sumber dana yang diduga digunakan para teroris di Indonesia.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) ternyata menggunakan uang yang berada di dalam kotak amal di minimarket sebagai satu di antara sumber dana.

Polisi memberi pernyataan demikian dari hasil pemeriksaan mendalam yang dilakukan pihak kepolisian terhadap 24 anggota Jamaah Islamiyah yang ditangkap selama periode Oktober-November 2020.

Baca Juga: Politisi PSI Minta Penyeru Jihad yang Lagi Viral Bisa Dipidanakan, Ternyata Ini Duduk Masalahnya

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 24 anggota JI dalam kurun waktu Oktober-November 2020.

Sebagian yang ditangkap merupakan para petinggi JI. Lokasi penangkapan di antaranya di Jawa Tengah (4 orang), Jawa Barat (2 orang), Banten (1 orang), Jabodetabek (8 orang), Yogyakarta (1 orang), dan Lampung (8 orang).

"Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Kronologi Positif Covid-19, Berawal dari Pertemuan dengan Pejabat Negara

Seperti dilansirkan PMJNews, dana tersebut diperuntukkan untuk menerbangkan para teroris ke Suriah dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror.

Dana itu juga digunakan untuk membeli senjata dan bahan peledak yang akan digunakan untuk melakukan aksi amaliyah atau jihad.

"Kemudian untuk menggaji para pemimpin markaziyah JI," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria terduga teroris berinisial AD (41) ditangkap Tim Detasemen khusus 88 di Komplek Perumnas Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang pada Senin, 30 November 2020 malam.

Diduga teroris ini merupakan jaringan Jamaah Islamiyah.

"Benar. Kita (Polda Sumsel) back up saja. Sekarang sudah dibawa ke Jakarta ya,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Hendri.

Selain itu, digunakan juga untuk membeli senjata dan bahan peledak yang akan digunakan untuk melakukan aksi amaliyah atau jihad. “Kemudian untuk menggaji para pemimpin markaziyah JI," kata Awi.***

 

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler