Ilmuwan Nuklir Fakhri Zadeh Dibunuh Teroris Iran Tuding Israel Tanggung Jawab, Ini Kata Sekjen PBB

28 November 2020, 12:36 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres.* /Instagram @antonioguterres//Instagram @antonioguterres

POTENSIBISNI - Ilmuwan Nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh 'teroris bersenjata' di dekat ibu kota Taheran pada Jumat, 27 November 2020 sebagaimana diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.

Seperti dilansir ANTARA, media setempat mengabarkan bahwa Fakhri Zadeh merupakan kepala program Nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur lait Taheran, pada sore hari.

Ketika kendaraan Zadeh melintas di jalan desa tersebut, berdasarkan saksi mata menyebutkan sebuah ledakan terjadi, kemudian terjadi penembakan yang menewaskan sejumlah orang di lokasi tersebut.

Baca Juga: Begini Tandanya Jika Lolos BPUM Rp2,4 Juta, Salah Satunya Dapat SMS Banpres Ini

Baca Juga: Peluang Kerja Bersama Handal, Masa Pandemi Covid-29 tetap Bisa Dapat Penghasilan

Zadeh mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan, menurut kementerian.

Atas insiden tersebut, Iran mengatakan, Israel bertanggung jawab terhadap kematian ilmuwan Nuklir terkemuka, yakni Mohsen Fakhri Zadeh.

Iran memberi tahu 'indikasi serius tanggung jawab Israel' dalam pembunuhan ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhir Zadeh, dan berhak untuk membela diri, tulis keterangan negara itu dalam sebuah surat kepada Skretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan Dewan Keamanan PBB pada Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: Tim TRC BPBD Sebut Ada Longsoran Baru di Puncak Gunung Merapi Berdasarkan Pantauan Udara

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling dan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Weekend Ini di Jakarta

"Peringatan terhadap tindakan apapun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam surat itu, dikulik dari Reuters.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat, 27 November 2020 mendesak semua pihak untuk menahan diri pascapembunuhan ilmuwan Iran.

Pernyataan yang dikutip oleh juru bicaranya itu menanggapi peristiwa seorang ilmuwan nuklir Iran, yang telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program senjata atom rahasia, dibunuh di dekat Teheran.

Baca Juga: Jadwal Laliga Liga Spanyol Valencia vs Atletico, Real Madrid dan Barcelona Malam Ini

Baca Juga: Tinju Mike Tyson vs Roy Jones Jr: Naik Ring Lagi, Ini Penghasilan Si Leher Beton Dalam Semalam

"Kami telah mencatat laporan bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di dekat Teheran hari ini," kata juru bicara Guterres, Farhan Haq.

"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh 'teroris bersenjata' di dekat Ibu Kota Teheran.***

 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler