Kasus Suap Edhy Prabowo Diduga Melibatkan Staf Istri, Ini Kronologinya

- 28 November 2020, 07:27 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras./ANTARA

POTENSIBISNIS - Dugaan kasus suap ijin ekspor benur menjerat sejumlah nama-nama penting  disekeliling Edhy Prabowo(EP).

Menteri Edhy Prabowo terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 25 November 2020 di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika.

Edhy diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan ijin ekspor benih lobster.

Baca Juga: Terungkap Rencana Besar Menjual Taman Nasional Komodo, Menteri Luhut Beri Pernyataan Begini

Berikut kami rangkum kronologi kasus suap Edhy Prabowo yang juga melibatkan staf istri Edhy. Sebagaimana dikutip dari infografik Antara pertanggal 27 November 2020.

Daftar orang yang terlibat kasus suap Ijin ekspor benur.
- Ainul Faqih (AF), staf istri Edhy Prabowo
- Siswadi (SWD, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK)
- Suharjito (SJT), Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) selaku pelaku pemberi suap.
- Amirul Mukminin (AM)  pengurus PT ACK
- Safri (SAF) staf khusus menteri KKP/Wakil Ketua Tim Uji Tuntas Perijinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster.
- Andreau Pribadi Misata (APM) Staf Khusus Menteri KKP/Ketua Tim Uji Tuntas Perijinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster.

Baca Juga: 40 Pengawas Pilkada Tasikmalaya Reaktif Covid-19, Skema Ini Langsung Diambil Bawaslu

Dugaan Kasus:
- EP pada Mei 2020 diduga menerima suap 100 ribu dolar AS (Rp1,4 miliar) dari SJT dengan tujuan agar PT DPP ditunjuk sebagai eksportir benih lobster.
-  SJT dan SAF sepakat para eksportir lobster hanya bisa menggunakan jasa pengiriman PT ACK.
- PT ACK diduga menjadi perusahaan yang menampung dana dari eksportir dengan total Rp9,8 miliar.
- Pada 5 November ada aliran dana dari PT ACK kerekening AF senilai Rp3,4 miliar.

Berikut Kronologi:
=> 21 - 23 November
KPK menerima informasi transaksi di rekening bank yang diduga sebagai penampung dana bagi kepentingan penyelenggara negara untuk pembelian sejumlah barang mewah diluar wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Abdul Mugni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x