Siapa Sangka! Pelukan Hangat Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental Anda, Studi Ungkap Penjelasannya

24 Mei 2024, 15:45 WIB
Ilustrasi seseorang melakukan pelukan yang ternyata bermanfaat bagi kesehatan. /Pixabay/ gpalmisanoadm/

POTENSI BISNIS - Studi mengungkapkan, berpelukan bisa membuat seseorang merasa senang dan mengurangi perasaan kesepian.

Saat berpelukan, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin, hormon dopamin, dan hormon serotonin yang dipercaya bisa meningkatkan suasana hati.

Ahli saraf Ruhr University Bochum, Julian Packheiser menjelaskan, gambaran yang lebih luas tentang bagaimana sentuhan mungkin dapat bermanfaat bagi tubuh.

Baca Juga: DOR! Anggun Tertembak Saat akan Bantu Pelarian Ghani, Kakak Nuna Meregang Nyawa, Cinta Tanpa Karena

"Kami menyadari pentingnya sentuhan sebagai intervensi kesehatan. Tetapi meskipun sudah banyak penelitian, masih belum jelas cara menggunakannya secara optimal, efek apa yang bisa diharapkan secara spesifik," kata Julian.

Penelitian baru-baru ini yang melibatkan 12.966 peserta dari berbagai penelitian, memberikan beberapa pemahaman baru yang sangat penting tentang pelukan.

Hasil studi menunjukkan, sentuhan memiliki peran yang signifikan dalam meredakan rasa sakit, depresi, dan kecemasan, dan efek positifnya tidak hanya terbatas pada satu kelompok usia saja, tetapi juga diamati pada anak-anak maupun orang dewasa.

Meskipun jenis sentuhan (dari pelukan hingga pijatan) tampaknya tidak terlalu penting, penelitian ini menunjukkan sentuhan di kepala atau wajah memiliki paling efektif.

Menariknya, sentuhan yang lebih singkat dan lebih sering ternyata mendapatkan reaksi yang lebih positif.

Baca Juga: Demokrat Tolak Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024, Lebih Pilih Ridwan Kamil

Fakta lain sentuhan benda mati seperti selimut berbobot, bantal, atau robot, dapat membantu dalam hal kesehatan fisik, tapi kurang baik untuk kesehatan mental.

Sebaliknya, sentuhan dari manusia dan hewan cenderung memberikan manfaat baik secara fisik maupun mental.

Manfaat sentuhan bagi bayi yang baru lahir juga terlihat, tapi pengaruh positifnya jauh lebih besar jika sentuhan itu datang dari orang tua.

Seiring bertambahnya usia, apakah sentuhan tersebut berasal dari orang yang kita kenal baik atau tidak, menjadi kurang penting.

"Penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa sentuhan memang dapat dioptimalkan, tetapi faktor yang paling penting belum tentu seperti yang kita duga," ujarnya.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Tags

Terkini

Terpopuler