BPOM  Resmi Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin  Covid-19 AstraZeneca

9 Maret 2021, 18:06 WIB
BPOM resmi terbitkan izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 di Indonesia yang dikemas masing 5 ml dalam dus 10 vial.* /DADO RUVIC/REUTERS

POTENSI BISNIS - Pemerintah Indonesia telah menerima vaksin Covidd-19 dari perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca.

Maka dengan itu, pemerintah Indonesia memiliki dua jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi yaitu Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah resmi menerbitkan izin  emergency use authorization (EUA) atau penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Juga: Meski PPKM Mikro Jakarta Diperpanjang, Tempat Wisata Ini Tetap Memilih Buka

Baca Juga: Peserta KLB Deli Serdang Merasa Banyak Kejanggalan, Gerald: KTA Pak Moeldoko Siapa yang Tandatangani?

"BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat EUA pada tanggal 22 Februari 2021 yang lalu. Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial masing-masing 5 ml," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito dikutip PotensiBisnis.com dari PMJNews.

Menurut Kepala BPOM Penny mengatakan bahwa vaksin AstrZeneca akan diberikan kep kelompok orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas termasuk lansia.

Penny juga menyebutkan bahwa kategori penerima tak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Terkait KLB Partai Demokrat, Menkumham Yasonna: SBY dan AHY Jangan Main Serang

Baca Juga: Tampik Tuduhan Pelanggaran HAM Berat Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Mahfud MD: Harus Ada Bukti Bukan Keyakinan

"Vaksin AstraZeneca ini adalah untuk usia 18 tahun ke atas, jadi bisa untuk lansia. Kategori (penerima) juga sama dengan vaksin Sinovac sebelumnya. Walaupun ini platformnya berbeda," kata ketua BPOM Penny.

Sebagai informasi bahwa vaksin AstraZeneca dikembangkan tanpa mengandung virus SARS-CoV-2 yang mematikan, tetpi virus lain yang sudah dimodifikasi untuk memicu respon imun (viral vector).

Menurut Penny  untuk efek samping yang telah dilaporkan dalam studi klinik pada umunya sedang dan ringan.

Baca Juga: Aktris Korea Selatan Lee Ji Eun Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya

Sedangkan reaksi sistemik yang ringan dari efek vaksin AstraZeneca tersebut seperti sakit kepala, kelelahan, meriang, nyeri sendi, nyeri otot, demam dan muntah.

Produksi vaksin AstraZeneca ini berbeda dari pengembangan yang dilakukan perusahaan farmasi Sinovac.

Indonesia telah menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebanyak 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat mencapai 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton vaksin.

Baca Juga: Efek Samping yang Muncul Setelah Penyuntikan Vaksin AstraZeneca

Sekitar 1.113.600 vaksin AstraZeneca tersebut adalah bagian awal dari 'batch" pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral.

Di mana melalui batch pertama negara Indonesia akan memeroleh 11.704.800 vaksin AstraZeneca.

Sedangkan waktu pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan akan diikuti oleh batch selanjutnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler