Cara Pedagang di Thamrin City 'Mengais-ngais' Rezeki Lewat Online, Asal Stok Habis

- 26 Oktober 2020, 21:05 WIB
Ilustrasi:pemasaran produk secara online/
Ilustrasi:pemasaran produk secara online/ /PIXABAY/muneebfarman

Menurunya, omzet memaksa pedagang bertahan dengan produk lama lantaran belum habis terjual.

“Untuk impornya juga belum ada barang masuk, stok masih banyak,” ucap Ayu.

Keluhan pada penurunan omzet juga disampaikan oleh Diah, karyawan toko tenun asal Jepara.

“Lebih menurun kadang seminggu hanya laris berapa hari doang. Ga tentu (pendapatan),dulu sebelum pandemi lumayan banyak. Pendapatannya bisa lebih Rp2 juta. Kalau sekarang Rp1 jutaan pendapatannya perhari,” beber Diah.

Menurut Diah, pandemi juga menyebabkan masih banyaknya stok pakaian yang masih menumpuk di tempat penyimpanan.

“Barang-barangnya juga belum ada yang baru karena harus ngabisin yang ada dulu. Mau jahit juga ragu karena keadaannya kayak gini (pandemi Covid-19).

Sementara, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di DKI Jakarta, pihak manajemen Thamrin City menetapkan sejumlah hal.

Di antaranya, memangkas jam operasional yang biasanya dihari normal dimulai pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Kini, selama PSBB jam operasional dimulai pada pukul 09.00 sampai 18.00 WIB.

Di pintu masuk juga disediakan fasilitas mencuci tangan lengkap dengan sabun, pengecekan suhu tubuh serta turut mewajibkan para pengunjung mengenakan masker.***

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x