Sebut Ekonomi Dunia Membaik, Bank Indonesia Singgung 'Jasa' Amerika Serikat dan Tiongkok

- 16 Oktober 2020, 15:18 WIB
Ilustrasi; pertembuhan ekonomi.
Ilustrasi; pertembuhan ekonomi. /Pixabay/geralt

Sementara itu, dilaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi domestik secara perlahan mulai membaik, terutama didorong stimulus fiskal dan perbaikan ekspor.

Perkembangan terkini diketahui mengindikasikan pemulihan permintaan domestik, setelah mengalami kontraksi pertumbuhan pada triwulan II 2020, lantaran didukung oleh belanja Pemerintah yang meningkat didorong stimulus fiskal terkait perlindungan sosial dan dukungan UMKM.

Hingga September 2020 dilaporkan bahwa realisasi stimulus fiskal terakselerasi hingga mencapai Rp318,48 trilliun atau 45,81% dari pagu anggaran belanja.

Selain itu, membaiknya kondisi ekonomi domestik, lantaran permintaan ekspor lebih baik dari prakiraan, hal tersebut ditopang berlanjutnya permintaan global, terutama dari negara Paman Sam dan negeri Tirai Bambu.

Untuk diketahui bahwa nilai tukar rupiah tetap terkendali, hal tersebut didukung oleh langkah-langkah stabilisasi BI, sehingga berdampak pada ketahanan sektor eksternal pada triwulan III 2020 tetap terjaga, di tengah dinamika penyesuaian aliran modal global.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa ketahanan sistem keuangan dinilai tetap kuat, kendati risiko meluasnya dampak pandemi Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dalam pantauan.

Sejalan dengan perbaikan ekonomi disertai percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, transaksi sistem pembayaran tunai maupun nontunai mengalami peningkatan.

BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta akan terus mempercepat digitalisasi pembayaran dan perluasan ekosistem digital melalui kolaborasi dengan Pemerintah, bank, fintech, dan e-commerce guna memulihkan ekonomi nasional.***

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x