Menjelang HUT RI ke-75 , Sistem Barter Masih Digemari Masyarakat Pantai Utara Jawa Barat

- 14 Agustus 2020, 14:07 WIB
Ilustrasi: jual beli barter
Ilustrasi: jual beli barter /pixabay/succo

Sementara dari SNI menyediakan ikan olahan Tanjab 79 kilogram, abon tongkol 43 kilogram serta ikan segar etong 10 kilogram.

"Sekarang komoditinya makin beragam. Sayur, buah dan ikan segar mulai dibarter," Imbuh Budi.

Melalui konsep barter ini, SNI dan SPI setuju akan melibatkan lebih banyak nelayan maupun petani. Bukan hanya sebatas anggota organisasi, bagi nelayan dan petani lain pun bisa mengikutinya.

Baca Juga: Jelang HUT Kemerdekaan ke-75 RI, Presiden Jokowi Kukuhkan Pasukan Paskibra

Sistem barter secara digital menjadi rencana bersama yang telah sepakati oleh SNI dan SPI. Mereka berharap bahwa bisnis model barter bisa menjadi solusi alternatif dalam rangka menolong perekonomian petani dan nelayan akibat pandemi.

"Kita lagi merintis membuka pasar barter. Karena ini masa pandemi, sementara akan memanfaatkan teknologi digital," kata Budi.

Adanya pasar menggunakan sistem barter, diharapkan bisa melibatkan lebih banyak nelayan dan petani. Dalam perkembangannya kedepan bisa melibatkan masyarakat umum, dengan komoditi yang semakin banyak.

Selain SNI dan SPI, terdapat organisasi lain yang berpartisipasi mendukung program ini. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), termasuk Kelompok Tani Tenajar dan Asosiasi Petani Mangga Kenanga ikut bergabung dan mendukung pasar barter.

 Baca Juga: Jika Anda Gagal SBMPTN 2020, Maka Lakukanlah 3 hal berikut

Budi mengatakan, sistem barter ini bisa menjadi benteng ketahanan pangan nelayan dan petani, kategori kecil. Melalui barter, kebutuhan pangan bisa tercukupi dengan tidak mengeluarkan uang.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x