"Nelayan dapat beras, sayur dan buah atau apa saja produk pertanian, petani dapat ikan segar, olahan hasil laut dan banyak lagi," katanya.
Sistem barter mulai dijalankan sejak wabah berlangsung. Untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti ketersediaan pangan, nelayan dan petani mengalami kesulitan karena tidak memiliki uang.
"Alhamdulillah, ide barter disambut antusias oleh kelompok petani. Sampai sekarang, barter telah menyelamatkan ratusan keluarga nelayan dan petani," pungkasnya.
Selain Indramayu dan Cirebon, ada juga dari Subang, Karawang, hingga Bandung. Perkembangannya sangat bagus, responya juga sangat baik dari petani dan nelayan.***