Benarkah Simpan Uang Cash Saat Resesi Membuat Bisnis Lancar? Simak Faktanya

- 10 Agustus 2020, 10:38 WIB
Ilustrasi: Pegang Uang
Ilustrasi: Pegang Uang /pixabay/jc_cards

POTENSI BISNIS - Ketidak pastian ekonomi Indonesia menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Badai resesi diperkirakan segera menghampiri perekonomian Indonesia, karena pertumbuhannya di kuartal II tahun 2020 mencatatkan minus 5,5 persen secara Year of Year (YoY).

Segala kemungkinan sakan bisa terjadi, maka sebagai pengusaha UMKM menyimpan uang tunai sangat penting dilakukan. Mike Rini selaku Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) menyebutkan situasi krisis saat ini uang tunai menjadi hal yang begitu penting.

Untuk mengetahui lebih dalam, Fakta mengenai perencanaan memegang uang cash bisa sebagai berikut.

1. Uang cash belum tentu bisa memenuhi segala kebutuhan

Jika hanya menggantungkan uang tunai, tidak akan cukup untuk memenuhi segala kebutuhan. Mengingat kebutuhan di saat pandemi ini bertambah.

Baca Juga: Seiring Pelonggaran Kunci Covid-19, CEO Aramco Prediksi Permintaan Minyak Meningkat

Dilansir PotensiBisnis.com dalam artikel sindikasi wartaekonomi.co.id dari okezone.com "Memang benar, mempersiapkan uang cas dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan. Tapi kan nggak semuanya kalau kita hanya mengandalkan cash saja, yang namanya emergency itu tidak bisa tidak pasti secara nominal, karena itu tidak bisa kalau kita hanya mengandalkan cash saja untuk pemenuhan kebutuhan yang sangat besar," Kata Rini.

2. Rencanakan sumber dana, selain dana darurat

Selain dana darurat, dia merekomendasikan untuk mempersiapkan dana dalam betuk investasi, kemudan menggunakan asuransi setidaknya untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan.

"Yang harus kita sediakan tadi ya dana darurat tadi gabungan dengan investasi kita. Kalau mengandalkan itu akan sangat besar. Oleh karena itu disiasati dengan adanya asuransi," kata Mike.

Menurut Rini, kedepan likuiditas ini yang digunakan untuk menghadapi kemungkinan situasi terburuk seperti resesi ekonomi. Sehingga disaat situasi apapun sudah bisa terrencanakan dengan baik.

3. Menahan keperluan konsumtif

Perencana Keuangan Andi Nugroho menyebutkan pengeluaran juga harus bisa disaring. Baiknya pengeluaran yang sifatnya pemenuhan kebutuhan lifestyle baiknya untuk ditunda.

Baca Juga: Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lebak Bujuk Warga Maksimalkan Potensi Bisnis Hidroponik

"Misalnya oh ingin jajan Boba kopi hal hal seperti itu yang saran saya kurangi lagi. Karena kita mau alokasikan dana tersebut untuk dana darurat," Imbuh Andi.

4. Mencari investasi yang mudah ditarik

Merencanakan investasi yang mudah ditarik kembali merupakan cara yang cukup baik. "Kalau mau investasi boleh namun simpanlah di sektor investasi yang rendah risikonya. Misalnya di deposito, logam mulia, dibandingkan menyimpan di pasar saham kecuali seorang trader," jelas Andi Nugroho lagi.

5. Uang cash jadi modal ketika situasi sulit

Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, alasan mengapa uang cash menjadi sangat penting adalah agar bisa menjadi modal ketika situasi sulit menerpa. contohnya ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada perusahaan tempat bekerja.

Atau bagi mereka yang menjalankan bisnis rentan seperti UMKM, mereka bisa melakukan pemberhentian pekerja terlabih dahulu. "Bisa dibilang seperti itu. Karena kan istilahnya kalau terjadi resesi kemungkinan bisa terjadi pengurangan karyawan ataupun kita punya bisnis mungkin pertumbuhan bisnis kita berkurang," ujarnya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Okezone Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah