TikTok Digugat Akibat 'Blackout Challenge' Memakan Korban

- 11 Juli 2022, 13:25 WIB
ilustrasi platform TikTok. TikTok Digugat Akibat 'Blackout Challenge' Memakan Korban./
ilustrasi platform TikTok. TikTok Digugat Akibat 'Blackout Challenge' Memakan Korban./ /Pixabay/amrothman/

POTENSI BISNIS - Sejumlah tuntutan hukum dari para orangtua dilayangkan kepada aplikasi TikTok di Amerika Serikat.

Hal tersebut, diduga sejumlah anak tewas lantaran mengikuti blackout challenge di platform tersebut.

Sebagaimana dilaporkan The Verge, Kamis, 7 Juli 2022, gugatan terbaru berasal dari orangtua Lalani Walton (8) dan Arriani Arroyo (9).

Baca Juga: Bahaya! Selain Elsa, Sosok Ini Bantu Ricky Jalankan Aksinya Celakai Reyna di Ikatan Cinta 11 Juli 2022

Tantangan pingsan atau blackout challenge sempat populer di TikTok beberapa waktu lalu.

Dalam tantangan tersebut, terlihat pengguna mencekik leher mereka sampai pingsan.

Gugatan tersebut juga menyebutkan, TikTok 'mendorong pengguna mencekik diri mereka menggunakan ikat pinggang, tali tas atau benda serupa lainnya sampai pingsan'.

Selain Arroyo dan Walton, lima korban lainnya yang meninggal dunia sepanjang 2021 usai mengikuti blackout challenge.

Baca Juga: Gagal Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-19 2022, PSSI Ungkap Nasib Shin Tae-yong

Di antaranya, dari Italia (anak 10 tahun), Colorado, AS (12), Australia (14), Oklahoma, AS (12), dan Pennsylvania, AS (10).

Orangtua korban yang berada dari Pennsylvania, Nylah Anderson menggugat TikTok dengan tuduhan 'mendorong tantangan yang sangat berbahaya dan tidak bisa diterima.'

Menanggapi tuduhan Anderson, TikTok mengatakan sudah memblokir pencarian 'blackout challenge.'

Pengguna melihat notifikasi yang memberi tahu sejumlah tantangan berbahaya atau bahkan bohongan dan dialihkan ke peringatan soal mengikuti tantangan itu.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Satu Gambar Pintu Ini, Terungkap Apa Sebenarnya Penghambat Hidup dan Ketakutan Anda

Dalam berkas gugatan mereka, perwakilan Walon dan Arroyo mengungkapkan anak mereka tidak pernah mencari tantan tersebut.

Video tersebut disebutkannya terpampang di halaman utama TikTok.

Kemudian, mereka menuduh TikTok mengkurasi video itu dan menganggap konten tersebut sesuai untuk anak-anak.

Berkaitan dengan kasus tersebut, juru bicara TikTok menyatakan tantangan itu diketahui berasal dari luar TikTok.

Kemunculannya terjadi sebelum TikTok dan tidak pernah menjadi trend di platform tersebut.

"Kami tetap waspada dan berkomitmen atas keamanan pengguna kami. Kami akan segera menghapus konten yang dimaksud jika ditemukan."

"Dua cita yang mendalam bagi keluarga atas kehilangan tragis ini," ucap juru bicara TikTok, seperti dikutip dari ANTARA.

Walton dan Arroyo dalam berkas tuntutan itu berargumen platform memiliki tugas mewaspadai video dan tantangan yang ada di platform demi memastikan tidak ada tantangan yang berbahaya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: The Verge ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x