Joko Anwar Ungkap Maksud Pembuatan Film Pengabdi Setan 2: The Communion

- 17 Juni 2022, 19:40 WIB
Joko Anwar Ungkap Maksud Pembuatan Film Pengabdi Setan 2: The Communion./
Joko Anwar Ungkap Maksud Pembuatan Film Pengabdi Setan 2: The Communion./ /Tangkapan layar Instagram @jokoanwar/

POTENSI BISNIS - Penulis dan sutradara Joko Anwar mengutarakan, alasannya membuat film Pengabdi Setan 2: The Communion.

Film Pengabdi Setan 2: The Communion ini dirilis dengan jarak lima tahun dari perilisan film pertamanya.

Menurut Joko Anwar, masih ada pertanyaan dan misteri di film pertamanya untuk dijadwab dan diceritakan.

Baca Juga: Tayang Agustus Mendatang, Pengabdi Setan 2 Gunakan Lokasi Syuting Rumah Susun Terbengkalai

Sehingga, kehadiran sekuel dirasa perlu. Adapun Joko sudah merencanakan sekuel sejak ia memproduksi film pertama dari Pengabdi Setan tahun 2017.

"Film yang pertama berisi cerita yang belum selesai, dan ingin diceritakan ke beberapa chapter. Dan film ini merupakan kerja sama para pembuat dan pemain film yang sangat berdedikasi," kata Joko Anwar, dikutip dari ANTARA.

Kemudian, ia mengatakan, proses syuting dilakukan di tahun 2022, dan proses pasca produksi memakan waktu setidaknya dua tahun lamanya.

Baca Juga: Duel Persebaya vs Persib di Piala Presiden 2022 Malam Ini, Skuad Bajul Ijo Diterpa Kabar Tak Sedap

"Jaraknya memang lama. Kalau pun tidak pandemi, film ini juga tidak langsung dirilis karena kami ingin membuat film yang terencana dan memuaskan penonton film Indonesia," kata dia.

Sang sutradara kemudian membocorkan sedikit plot dari sekuel film Pengabdi Setan 2: The Communio sebagai berikut.

Diceritakan bahwa keluarga Rinis diperankan Tara Basro, berhasil lari dari rumah di film pertama, dan kini pindah ke sebuah rumah susun.

Joko menambahkan, latar tempat yang berbeda membuatnya merasa tertantang sebagai pembuat film untuk memberikan pengalaman penonton yang maksimal nantinya ketika sudah tayang di layar lebar.

Baca Juga: Dikabarkan Saling Balas Sindiran soal Ikatan Cinta, Arya Saloka dan Amanda Manopo Ada Masalah?

"Tantangan awal, kami ingin buat film dengan mencoba sesuatu yang belum pernah kita lakukan, eksporasi teknik, dan lainnya agar film kita ada terobosan baru dalam sisi penceritaan. Mereka (pembuat dan pemain film) punya komitmen dan visi yang sama," ucapnya.

Disinggung apakah terbebani dengan kesuksesan film pertama, Joko Anwar mengaku beban yang ia pikul saat ini adalah bagaimana film barunya bisa lebih baik dari segi penceritaan maupun teknis.

Sebagai informasi, Pengabdi Setan sudah ditonton sebanyak 4.206.103 penonton di bioskop, menjadikannya film Indonesia terlaris pada tahun 2017.

"Kalau bicara beban, setiap kali kita bikin film selalu beban karena harus lebih bagus dari yang terakhir," kata dia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Tas Mana yang Paling Favorit, Bisa Ungkap Sesuatu Baru dari Kepribadian Anda

"Bicara target, kita bikin film tidak target penonton. Yang saat sekarang bisa dilakukan adalah film dibuat dengan kualitas teknis dan penceritaan. Lalu bagaimana marketing-nya sampai ke audiens, waktu rilisnya juga sepeti apa. Banyak faktor," ucapnya.

Menurut pria yang menyutradarai fil Gundala itu, semua film Indonesia yang berhasil memecahkan rekor penonton adalah pembuka jalan film-film Indonesia lainnya.

Ia kemudian memberikan pendapatnya tentang genre film horor yang masih mendominasi pasar dan box office Indonesia.

"Film horor adalah film dengan genre paling jujur, memberikan pengalaman dan seru. Itu membuatnya memiliki parameter taget yang jelas, jujur dan dekat dengan penonton," katanya.

"Mereka (penonton) ingin cari sesuatu yang bisa mereka nikmati dan gampang didapat. Film horor memberikan pengalaman sinematik yang menyenangkan," kata Sutradara film  Perempuan Tanah Jahanam (2019) itu.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah