BMKG: Sesar Lembang Miliki Potensi Kegempaan yang Tak Dapat Diprediksi Besaran Magnitudo dan Waktu Terjadinya

- 26 Januari 2021, 13:54 WIB
Ilustarsi Lempengan lembang mulai aktif kembali
Ilustarsi Lempengan lembang mulai aktif kembali /Pixabay/Katherine Ab


POTENSIBISNIS - Soal potensi gempa sesar Lembang Bandung Barat belakangan ini kembali ramai dibicarakan.

Terlebih di awal tahun Indonesia kerap terjadi bencana alam hingga menjadi sorotan dunia.

Di antaranya, banjir Kalimanta Selatan, Gempa Sulawesi Barat, tanah longsor Sumedang, tanah longsor Gunung Mas Cisarua Bogor.

Selain itu, kerap juga terjadi gempa yang di tahun 2021 paling besar kekuatan magnitudo 7.0 itu terjadi di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta: Feeling Kuat Nino Soal Anting dan Kematian Roy Bikin Mama Sarah Panik

Kemudian deretan letusan Gunung api di antaranya, Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Sinabung.

Karena hal itu, menjadi satu di antara yang dikhawatirkan terjadi di Bandung Barat, Jawa Barat.

Oleh sebab itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung beri tanggapan terkiat kegempaan Sesar Lemang yang dibicarakan publik belakangan ini.

Baca Juga: Pelaku Aksi Mesum di Halte Bus Senen Jakarta Pusat, Wanita Akui Dibayar Rp22 Ribu

Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan panjang sekitar 25 - 29 KM, diterangkan BMKG Kota Bandung.

Seperti dikabarkan Pikiran-Rakyat.com,"Gaduh Soal Potensi Gempa Sesar Lembang Bandung Barat, BMKG Beri 5 Tanggapan".

“Tanggapan pertama BMKG Kota Bandung terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik Sesar Lembang mengalami pelepasan energi (gempabumi) tahun 1600,” tulis akun resmi BMKG Kota Bandung, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam unggahan yang diposting @bmkgbandung pada 25 Januari 2021.

Kekuatan maksimum sekitar 6.8 hingga 6.9 Mw, menurutnya bakal ditimbulkan bila 3 segmen Sesar Lembang bergerak bersamaan.

Baca Juga: Google Gelontorkan Rp1,2 Triliun untuk Kesuksesan Vaksinasi Covid-19

“2. Jika 3 segmen sesar Lembang bergerak bersamaan akan menimbulkan gempabumi dengan kekuatan maksimum sekitar 6.8-6.9 Mw,” tulis BMKG Kota Bandung menerangkan.

BMKG Kota Bandung menerangkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 14 kejadian yang terekam seismograf BMKG yakni tahun 2020 hingga 2021.

“3. Hingga saat ini, aktivitas gempabumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian. Dari kejadian tersebut hanya 1 gempa bumi yang dirasakan (28 Agustus 2011),” tulisnya.

Dalam unggahannya, BMKG Kota Bandung menjelaskan bahwa informasi terkait Sesar Lembang yang bakal melepaskan energi pada tahun 2021 adalah informasi yang tidak benar.

“4. Gempabumi belum dapat diprediksi, sehingga informasi bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 adalah informasi hoaks (tidak benar),” tulis BMKG Kota Bandung menegaskan.

Lebih lanjut BMKG Bandung menerangkan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan yang tak dapat diprediksi besaran magnitudo dan waktu terjadinya.

“5. Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan, tetapi kapan terjadi dan besar magnitudo belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 atau 50 persen dari energi maksimum,” demikian ditulis oleh BMKG Kota Bandung.

Untuk diketahui, di negeri ini terdapat wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif selain Sesar Lembang antara lain Sesar Matano Sulawesi Tengah, Sesar Sorong Papua Barat dan Sesar Segmen Aceh.***(Irwan Suherman/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x