Anda Gagal Dalam Bisnis? Mungkin Anda Memiliki 7 Sifat Pebisnis Gagal

2 September 2020, 12:11 WIB
Ilustrasi: Pebisnis gagal /pixabay/HolgersFotografie

POTENSI BISNIS – Kegagalan dalam berwirausaha merupakan sesuatu yang sangat dihindari oleh pengusaha.

Kesalahan pengusaha pemula adalah mereka menghindari kegagalan namun tidak membuat perencanaan yang matang dalam bisnisnya.

Selain gagal dalam membuat perencanaan, kesalahan pebisnis pemula adalah mereka tidak memiliki sikap dan mental sebagai seorang pebisnis.

Berikut 7 jenis kesalahan seorang pebisnis dalam menjalankan perusahaanya yang dirangkum oleh PotensiBisnis.com khusus untuk anda. 

Baca Juga: Penjualan Produk Kebutuhan Rumah Tangga di Maketplace Alami Kenaikan saat Pandemi

1. Mudah menyerah

Mudah menyerah merupakan sikap negatif yang kerapkali dijumpai pengusaha pemula, ketahuilah ada beberapa faktor yang membuat anda mudah menyerah.

Rasa syukur menjadi faktor yang harus mereka pelihara, agar dapat menghargai pencapaian-pencapaian.

Menetapkan harapan yang tinggi ternyata menjadi penyebab utama hal ini terjadi. Ketahuilah perjalanan yang telah dilalui, menghasilkan pencapaian-pencapaian kecil, yang merupakan bagian dari kemenangan yang seharusnya diperoleh.

Anda terlalu sibuk melihat hasil akhir yang belum datang. Hargai setiap pencapaian kecil bisnis anda.

Anda diharuskan membagi tahapan kesatu, kedua, ketiga dan seterusnya. Sehingga mengetahui, proses yang telah lakukan sudah sampai pada tahapan proses yang mana.

Selalu membandingkan diro dengan yang lebih superior, akan menjadikan diri kita dipandang lebih rendah dibandingkan orang lain. Maka hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

2. Melupakan Konsep Chunking Down

Chunking, merupakan Pelajaran NLP yang membantu seluruh pekerjaan anda sebagai pebisnis.

Jadi Chunking membuat apa yang ingin anda capai, menjadi lebih jelas. Menjabarkan detail dari urutan apa yang harus dimulai dan diselesaikan.

Chunking Down membantu anda memilah, menyusun langkah kerja sampai yang terkecil. Dengan memakai Chunking Down, sesuatu yang mustahil akan dapat dimungkinkan.

Bagaimana tidak, ada seorang yang masuk GUINESS BOOK RECORD, Karena mampu memakan sepeda setelah dipreteli. Bahkan setelah itu, orang tersebut, membeli sebuah pesawat bekas, dan dimakan dengan proses dipreteli.

Baca Juga: Perlukah Membangun Jaringan Bisnis? Simaklah Beberapa Manfaatnya Berikut ini

3. Menyamakan impian dan khayalan

Khayalan yang baik, harus di buat menjadi Well-Formed Outcome terlebih dahulu. Bilamana tidak, maka, khayalan tersebut akan sangat sulit di bongkar.

Misalnya, Anda ingin memiliki rumah makan mewah tepat di jantung Kota Bandung. Kondisi Anda sekarang berstatus karyawan dengan upah minimum.

Dari kesebelas kriteria Well-Formed Outcome, Anda hanya memenuhi satu kriteria, yaitu keinginannya diutarakan dalam kalimat positif.

Dengan kondisi seperti itu, dapat dikatakan, masih dalam bentuk khayalan. Bukan berarti, khayalan tidak dapat menjadi kenyataan, Anda harus kembali menjabarkan khayalan tersebut menjadi WellFormed Outcome. Barulah Anda dapat membongkarnya langkah demi langkah.

Jadi ingat, Khayalan adalah sebuah impian yang masih belum berbentuk. Dan sudah menjadi bentuk, bilamana sudah menjadi Well-Formed Outcome.

4. Kesempurnaan lahir dari habit

Semakin Anda berlatih, tahun demi tahun, Anda akan semakin terbiasa berpikir terstruktur dalam berbisnis. Semakin Anda dapat mengurainya menjadi lebih detail, semakin dapat diterima oleh kita dalam mengimplementasikannya. Itu yang saya namakan Taks To Do List.

Baca Juga: Gandeng Grab, Kemenkop UKM Harapkan dapat Menjangkau Lebih 400 Ribu UMKM hingga Akhir Tahun

5. Melupakan kesatuan dengan Pencipta.

Chunking Down = Membongkar, Mempreteli bagian utama menjadi bagian yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi

Chunking Lateral = Mencari kesamaan, kesetaraan, berpikir lateral ke samping dari bagian utama

Chunking Up = Mencari hubungan dari bagian yang lebih besar dari bagian yang sedang dibahas. Semakin ke atas dan lebih besar semakin abstrak bagian yang ingin dicari.

Biasanya hal yang abstrak ini, dikaitkan dengan hubungan spiritual dari diri masing masing manusianya.

Chunking Up adalah, apa yang ingin Anda raih lagi dalam berbisnis,apa yang Anda inginkan jika impian bisnis sudah terwujud ? Apa yang ingin Anda kerjakan selanjutnya, setelah mimpi-mimpi Anda terwujud? Jarang orang akan membahas sejauh-jauhnya. Biasanya mereka melakukan ini secara bertahap

6. Gagal Fokus

Dengan melatih Chunking Up, saya menemukan bahwa, apa yang saya kerjakan, sebenarnya adalah bagian kecil dari bagian besar yang sedang dikerjakan orang lain, yang mungkin saja terkait dengan

apa yang saya kerjakan. Chunking Up juga membantu saya menjaga arah yang sedang dikerjakan untuk tidak akan jauh melenceng dan seporadis. Sehingga fokus yang akan saya dapatkan lebih jelas, ini yang dinamakan Awareness.

7. Tidak menghargai perbedaan

Manusia yang kodratnya merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan lainnya. Dan hal itu sudah pasti!.

Dengan memahami hal ini, anda seharusnya paham, apapun yang berhasil anda kerjakan, tentunya ada orang lain yang juga turut memberikan kontribusinya.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler