"Bersama dengan mitra dan teman Jepang kami, saya hanya dapat menekankan kembali komitmen penuh IOC untuk menyelenggarakan pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade yang aman bagi semua orang," ujarnya.
"Untuk mencapai ini, kami sekarang sepenuhnya fokus pada penyelenggaraan Olimpiade," jelas Thomas.
Surat kabar Nikkei mengabarkan, kurang dari 30 persen petugas medis di kota-kota besar Jepang telah divaksinasi Covid-19. Hanya dengan waktu 65 hari sebelum dimulainya Olimpiade, Rabu, 19 Mei 2021.
Angka kabinet yang dirilis minggu ini menunjukkan jika tiga bulan setelah dorongan vaksinasi Covid-19 Jepang, kurang dari 40 persen pekerja medisnya diinokulasi penuh.
Nikeei melaporkan, masalahnya terutama terlihat di Tokyo, tuan rumah Olimpiade, dan pusat populasi besar lainnya, di mana tingkat pekerja medis yang divaksinasi penuh kurang dari 30 persen.
Baca Juga: Perangi Pemalsuan Dokumen Pernikahan, Kemenag Luncurkan Kartu Nikah Digital Akhir Mei 2021
Sebagian besar pasokan vaksin terkonsentrasi di rumah sakit besar, dan ada masalah dalam sistem reservasi untuk staf medis.
Peluncuran yang lambat untuk dokter dan perawat telah menjadi salah satu keluhan yang dikutip oleh kelompok medis yang menentang penyelenggaraan Olimpiade.
Thomas Bach berjanji untuk meringankan beban sistem medis lokal selama Olimpiade.
"IOC akan diminta untuk mengatur staf medis mereka sendiri jika memungkinkan," tutupnya.***