Kasus Penembakan di Puncak Papua Sasar Siswa SMA, PAK HAM Minta Usut Tuntas

- 22 November 2020, 18:54 WIB
Ilustrasi peluru dan senjata api pistol.
Ilustrasi peluru dan senjata api pistol. /pixabay/Republica /

POTENSIBISNIS - Kasus kekerasan di Papua kini diduga menyasar anak sekolah menjadi korbannya.

Berdasarkan data pada Jumat, 20 November 2020, terjadi kasus kekerasan penembakan terhadap siswa Atanius Murib pelajar SMA 1 Ilaga yang meninggal dunia dan korban lain siswa SMK Manus Murib yang dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan.

Perhimpunan Advokasi Kebijakan Hak Asasi Manusia Papua (PAK HAM) mengutuk keras dan penolakan peristiwa kasus penembakan di Ilaga Kabupaten Puncak Papua, pada 20 November 2020 yang menyebabkan pelajar menjadi korban kekerasan.

Baca Juga: Live Streaming Trans7, Malam Ini Penentuan Juara Dunia Moto2 dan Seri Terakhir MotoGP 2020

“Kejadian ini dilakukan kepada pihak yang suka memilih jalan kekerasan sebagai cara untuk mencapai tujuannya,”ungkap Direktur Perhimpunan Advokasi kebijakan Hak Asasi Manusia Papua Matius Murib dalam keterangan di Jayapura, Minggu seperti dikutip PotensiBisnis dari Antara.

Matius Murib menegaskan menghilangkan nyawa manusia adalah hak otoritas Tuhan dan tidak ada pembenaran apapun manusia dapat mencabut nyawa manusia lainnya.

Kejahatan kekerasan demikian, menurut Matius Murib, adalah pelanggaran hak asasi manusia maka para pelaku atau penjahat seperti ini patut diproses hukum dan diadili sesuai dengan perbuatannya.

Baca Juga: Siap-siap Warga Tolak Disuntik Vaksin Covid-19 Bakal Kena Denda Rp 5 Juta

Matius mengajak semua masyarakat dan aparat terkait untuk menyanbut bulan damai pada Desember 2020 dengan ciptakan "Papua Rumah Damai" dan menghentikan kekejaman dan kekerasan.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x