POTENSIBINIS - Menengok strategi Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dalam mendekati Indonesia.
Indonesia sejak zaman Bung Karno hingga sekarang tetap pada pendirian, sebagai negara bebas aktif alias non-blok.
Meski begitu sejarah mencatat, Indonesia tetap saja "berwarna" dari pengaruh asing. Posisi politik yang dinilai labil dan gaduh, menjadikan Indonesia sebagai target empuk negara-negara besar.
Baca Juga: Akan Dinikahi Sule, Begini Reaksi 'Ngegas' Nathalie Holscher saat Masa Lalunya Dikorek Putri Delina
Tak terkecuali fenomana Indonesia saat ini. Konflik Laut China Selatan yang didalangi dua negara raksasa Tiongkon dan Amerika mau tidak mau harus menyeret Indonesia.
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam perdamaian.
Namun tak jarang, baik Tiongkok maupun AS selalu ingin saja menyert Indonesia dalam konflik.
Baca Juga: Inilah Sosok Putri Habib Rizieq, Syarifah Najwa Shihab dan Calon Suaminya Irfan Alaydrus
Namun lagi-lagi, Indonesia tegas menyebut diri sebagai pihak netral dan tidak akan berpihak pada China dan Amerika.