Tsunami 20 Meter Laut Selatan Jawa Mengancam, Alat Peringatan Dini Bencana Di Tasik Dilaporkan Rusak

- 5 Oktober 2020, 23:04 WIB
SEJUMLAH perahu nelayan bersandar di dermaga Pantai Pamayang Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Petugas menutup pantai di kawasan Tasikmalaya selatan dari kunjungan wisatawan.*
SEJUMLAH perahu nelayan bersandar di dermaga Pantai Pamayang Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Petugas menutup pantai di kawasan Tasikmalaya selatan dari kunjungan wisatawan.* //Aris MF/KP

POTENSI BISNIS - Belum lama ini kabar terkait potensi tsunami 20 meter yang berpotensi melanda pesisir Laut Selatan Jawa merupakan hasil riset ITB menggemparkan publik.

Riset tersebut pun BMKG memberikan imbauan agar masyarakat tetap waspada namun jangan sampai cemas.

Kedua lembaga tersebut bermaksud mempersiapkan akan peringatan dini di berbagai wilayah yang ditaksir jika bencana itu berpotensi terjadi untuk meminimalisir korban.

Baca Juga: Kabar Baik, Nunung Srimulat Dinyatakan Sembuh Setelah Dirawat Selama 12 Hari Akibat Covid-19

Tak berbeda jauh dengan wilayah lain, Tasikmalaya pun tengah mempersiapkan diri untuk kemungkinan hal terburuk.

Akan tetapi, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya Jawa Barat menyampaikan bahwa alat peringatan dini tsunami di kawasan pantai Cipatujah Tasikmalaya tidak berfungsi atau dalam kondisi rusak.

"Sama sekali belum ada (alat peringatan dini tsunami), pernah ada satu di Cipatujah tapi tak lagi berfungsi," kata Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin.

Baca Juga: Belum Dapat Kuota Belajar Kemendikbud? Ini Syarat dan Caranya di Web kuota-belajar.kemdikbud.go.id

Ia menuturkan Kabupaten Tasikmalaya memiliki garis pantai yang cukup panjang, berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Pangandaran yang menghadap ke laut lepas Samudra Hindia.

Semenjak peristiwa tsunami Pangandaran yang melanda beberapa daerah lainnya pada tahun 2006 lalu, belum banyak dipasang alat peringatan dini tsunami di kawasan pantai tersebut.

Meski begitu, saat ini ia juga telah mendata kebutuhan alat peringatan dini tsunami di sepanjang pantai Tasikmalaya.

Baca Juga: Sempat Viral Biaya Wisuda Online Unikom Mahal, Pihaknya Beri Penjelasan Berikut Ini

Sebagaimana dikabarkan jurnalgarut.pikiran-rakyat.com pada artikel; "Miris, Tasikmalaya Terancam Tsunami 20 Meter, Alat Peringatan Dini Malah Rusak". Hasilnya kebutuhan tersebut terdapat empat alat yang saat itu sudah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Wilayah pesisir pantai ada 53 kilometer, jadi idealnya memang empat unit alat peringatan dini," ujarnya.

Meskipun tidak adanya alat peringatan dini tsunami, ia mengatakan jajarannya tetap siap siaga dan memasang rambu untuk jalur evakuasi agar masyarakat mengetahui jalur penyelamatan apabila bencana terjadi.

Baca Juga: Luncurkan JPS TKM Kemnaker, Begini Syarat untuk Menerimanya dan Catat Jadwal Penyalurannya

Selain itu jajarannya terus mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan berbagai potensi bahaya bencana dan cara penyelamatan agar mengurangi tingkat risiko bencana.

"Kami juga terus berikan edukasi kepada mereka agar mereka tetap waspada, karena bencana ini tak bisa diprediksi," imbuhnya.***(Eko Arrohman/JurnalGarut)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Jurnal Garut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah