Kasus DBD di Jawa Barat Melonjak, 71 Orang Meninggal

- 9 Maret 2024, 11:00 WIB
Kasus DBD di Jawa Barat pada tahun 2024 ini menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kasus DBD di Jawa Barat pada tahun 2024 ini menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. /kemkes.go.id

POTENSI BISNIS - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat telah mencapai 7.543 kasus per tanggal 8 Maret 2024. Dari angka tersebut, tercatat 71 kasus yang berujung pada kematian.

Menariknya, kasus DBD di Jawa Barat pada tahun 2024 ini menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Data menunjukkan bahwa tiga kota dan kabupaten dengan jumlah kasus DBD tertinggi adalah Kota Bogor (848 kasus), Kabupaten Bandung Barat (840 kasus), dan Kabupaten Subang (691 kasus).

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Dibahas Partai Golkar untuk Maju Pilkada 2024

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr. Rd. Vini Adiani Dewi, menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD di wilayah tersebut disebabkan oleh fenomena El Nino.

El Nino, yang dikenal dengan suhu panas dan kekeringan, diikuti oleh La Nina yang membawa hujan, telah berdampak pada lingkungan nyamuk dan penetasan telur.

Hal ini meningkatkan risiko penularan DBD secara signifikan. "DBD sebenarnya dapat terjadi sepanjang tahun. Namun, peningkatan kasus DBD ini terkait erat dengan perubahan iklim, dari El Nino ke La Nina, yang menghasilkan kondisi basah.

Hal ini meningkatkan risiko genangan air, yang pada gilirannya meningkatkan penularan DBD, terutama pada periode Januari hingga April, dan turun pada Juli hingga September," jelas dr. Vini pada acara Beja atau Bewara Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 8 Maret 2024.

Baca Juga: Cinta Tanpa Karena 9 Maret 2024: Berkali-kali Rencananya Gagal, Anggun Tak Nyerah Minta Andrew Lakukan...

Oleh karena itu, dr. Vini mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi genangan air di sekitar mereka. Bahkan, genangan air yang sangat kecil pun dapat menjadi tempat penetasan telur nyamuk.

"Kita harus memperhatikan lingkungan sekitar kita. Pastikan tidak ada tempat yang dapat menjadi genangan air, seperti penampungan air dispenser, genteng, atau bahkan mangkok," tegasnya.

Kewaspadaan ini perlu terus ditingkatkan. Sebelum masuk musim pancaroba, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran kepada 27 kota dan kabupaten untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait praktik 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur) dalam pencegahan DBD.

"Selain itu, kami juga memperkuat sistem kesehatan di rumah sakit dan puskesmas serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan masyarakat dalam menghadapi masalah ini," ucapnya.***

Editor: Mutia Tresna Syabania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah