Jokowi: Kenaikan Gaji PNS Bukan Karena Pemilu, tapi...

- 9 Januari 2024, 10:15 WIB
Kolase foto Prabowo dan Anies Baswedan saat Debat Putaran ke-3
Kolase foto Prabowo dan Anies Baswedan saat Debat Putaran ke-3 /Tangkapan layar YouTube KPU RI

POTENSI BISNIS - Dalam debat capres pada Minggu, 7 Januari 2023, capres urut 1 Anies Baswedan mengkritik kenaikan gaji PNS di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kalah jauh jika dibandingkan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Dari sisi kebijakan menurut saya (era Jokowi) lebih parah karena di era SBY terjadi kenaikan gaji sembilan kali pada era ini hanya naik gaji tiga kali dan naik gaji tahun depan karena mungkin pemilu," tutur Anies dalam debat capres, Minggu 7 Januari 2023.

Anies menyebut, kenaikan gaji PNS di era SBY sebanyak sembilan kali, sedangkan di era Jokowi hanya tiga kali. Anies menilai, kesejahteraan abdi negara di era Jokowi tidak dipikirkan dengan serius.

Baca Juga: Kasus Film Porno di Jaksel, Virly dan Melly Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya

Menanggapi kritik tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa kenaikan gaji PNS selalu disesuaikan dengan kondisi perekonomian dalam negeri. Ia mengatakan, kenaikan gaji harus dipertimbangkan dengan sangat matang agar tidak mengganggu stabilitas ekonomi.

"Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal, misalkan kemarin Covid-19, kemudian perang dagang, kemudian oleh geopolitik yang tidak memungkinkan, ya tidak mungkin kita melakukan," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, kenaikan gaji PNS sebesar 8 persen dan pensiunan sebesar 12 persen tahun ini telah melalui pertimbangan dan kalkulasi yang matang. Ia menegaskan, kenaikan gaji tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan PNS.

Baca Juga: HUT ke-51 PDI Perjuangan, Jokowi Akui Belum Terima Undangan

"Semuanya dengan pertimbangan-pertimbangan kalkulasi-kalkulasi yang matang," kata Jokowi.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x