PT Kereta Commuter Indonesia Larang Penumpang Pakai Masker Ini

- 16 September 2020, 16:04 WIB
Ilustrasi Masker.*
Ilustrasi Masker.* /

POTENSI BISNIS - Pemakaian Masker Scuba dan buff lebih berbahaya dibandingkan dengan tidak memakai masker.

Hal ini disampaikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang menyarankan agar tidak memakai masker Scuba dan Buff.

Pelarangan itu bukan tanpa alasan, PT. KCI menilai bahwa masker scuba dan buff tidak efektif dalam upaya pencegahan Covid-19.

Lebih lanjut PT KCI menegaskan bahwa kedua jenis masker tersebut hanya mampu menahan 5 persen saja.

Baca Juga: Hingga Saat Ini Arab Saudi Masih Menutup Pintu bagi Jemaah Umrah

 Baca Juga: Kominfo Resmi Blokir Ponsel yang IMEI Tidak Terdaftar Resmi alias BM

Pihaknya mernyarankan agar memakai masker jenis lain seperti masker kain atau masker kesehatan.

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menuturkan, "Masker kain 2-3 lapis dan masker kesehatan mengurangi penyebaran droplet yang masih mungkin terjadi".

Masker scuba sendiri terdiri dari satu lapis kain dan memiliki bentuk seperti masker bedah.

Sedangkan masker buff terdiri dari kain karet lentur yang memiliki fungsi utama utama untuk melindungi leher. 

Namun, masker buff juga memiliki fungsi lain, diantaranya dapat menjadi masker hingga menjadi bandana.

Ilustrasi penggunaan masker scuba
Ilustrasi penggunaan masker scuba

Menurut penelitian di Duke University, kedua masker tersebut kurang efektif dalam mencegah virus Covid-19 karena terdiri dari satu lapis kain.

Penelitian tersebut membandingkan 14 jenis masker untuk menguji sejauh mana masker mampu menahan laju droplet.

Baca Juga: Cara Cek Aktivasi Kuota Gratis 35 Gb, 42 Gb dan 50, Khusus Kuota Gratis September Im3

Hasil penelitian menunjukkan hasil yang cukup buruk untuk masker buff yang sering digunakan pengendara motor dibandingkan dengan masker lainnya.

"Kami menghubungkan ini dengan tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil," jelas Dr. Martin Fischer, seorang ahli kimia, fisikawan, dan penulis studi, seperti mengutip dari CNBC International.

"Mereka cenderung bertahan lama di udara, bisa terbawa lebih mudah di udara, jadi ini sebenarnya kontraproduktif untuk memakai masker semacam itu," imbuhnya.

Bahkan masker buff disebut menghasilkan lebih banyak droplet dibandingkan dengan tidak memakai masker sama sekali. 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di portalsurabaya.pikiran-rakyat.com dengan judul: "Bahaya Penggunaan Masker Scuba dan Buff Lebih Tinggi Dibandingkan Tidak Menggunakan Masker"

Hal itu terjadi karena bahan yang digunakan masker buff dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.

Ada masker lain yang menarkan lebih sedikit perlindungan seperti masker buff, yaitu masker rajutan dan masker bandana.

Baca Juga: BLT Tahap 3 Cair untuk 3,5 Juta Orang, Cek Sso.bpjsketenagakerjaan.go.id atau No Rekening Anda

Sedangkan menurut penelitian tersebut masker paling efektif dalam pencegahan virus adalah masker N95, yang biasa digunakan oleh petugas medis.

Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang disosialisasikan oleh PT KCI untuk menghindari penggunaan masker scuba dan masker buff karena penyebaran droplet masih memungkinkan untuk terjadi.***(Rere Radilla/portalsurabaya.pikiran-rakyat.com)

 

 

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x