Hari Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 tapi Didalam Naskah Proklamasi Tertulis '05'?

- 13 Agustus 2020, 08:26 WIB
Naska Proklamasi yang ditulis tangan Soekarno/
Naska Proklamasi yang ditulis tangan Soekarno/ //Iman Fakhrudin/beritadiy.pikiran-rakyat.com

POTENSI BISNIS - 17 Agustus merupakan pringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Peringatan tersebut biasanya dilakukan dalam satu tahun sekali.

Tidak sedikit orang yang menghentikan aktivitasnya dan ada pula yang mengikuti pelaksanaan upacara bendera sebagai tanda penghormatan kepada para pejuang terdahulu.

Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75 RI di tahun ini jatuh pada Senin 17 Agustus 2020 mendatang. Tentunya beberapa protokol aka dilakukan saat pelaksanaan upacara memperingati hari tersebut, salah satunya yaitu pembacaan teks proklamasi.

Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Pramuka di Jabar akan Dilaksanakan Virtual 19 Agustus Mendatang

Teks naskah proklamasi pertama kalinya dibacakan oleh Presiden Soekarno, dan di bagian akhir pada naskah tersebut disebutkan tanggal 17 Agustus 1945.

Akan tetapi, penulisan tanggal pada akhir naska proklamasi tertera tanggal dengan tahun '05', bukan tahun 1945.

Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari beritadiy.pikiran-rakyat.com "Kenapa Naskah Proklamasi Tertulis Tahun 05 Bukan 1945 ? Ini Jawabannya", pada naskah klad atau tulisan tangan Soekarno tertulis 'Djakarta, 17-08-05'. Sedangkan, pada naskah proklamasi yang diketik Sayuti Melik berikut tertulis 'Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05'.

Mejadi sebuah teka-teki mengapa ditulis tahun '05' akan tetapi yang disebutkan ialah '1945'?

Tahun '05' ini merupakan tahun saat dibacakan naskah proklamasi pertama, dan kependekan dari dari angka tahu '2605'. Sebab saat itu, Indonesia masih diduduki Jepang sehingga tahun yang digunakan berasal dari kalender Jepang.

Dalam penghitungan kalender Jepang, dimulai ketika Kaisar Jimmu naik tahta yaitu pada tahun 660 M. Sehingga tahun Kalender Kaisar Jimmu lebih awal 660 tahun dari pada kalender Gregorian yakni tahun sesudah masehi.

Dengan begitu, tahun Jepang terhitung dengan menambahkan angka pada tahun kalender Gregorian 'tahun masehi' dengan 660 tertera pada kalender Jimmu.

Sehingga tahu kemerdekaan Republik Indonesia ketika itu adalah tahun 1945, namun karena Indonesia saat itu masih dikuasasi Jepang maka mengikuti tahunnya yaitu menjadi 2605 atau disingkat '05'.

Meski demikian, Soekarno memiliki rasa cinta pada tanah air ini dengan dibuktikan melafalkan tahu pada teks proklamasi dengan menyebutkan '1945 buakn 2605'.

Dari hal ini, semoga patriotisme para pahlawan di kala itu bisa menjadi sebuah inspirasi bagi generasi muda Indonesia saat ini hingga nanti.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x