Lantas apakah benar gagal ginjal muncul akibat vaksin Covid-19 seperti klaim tersebut?
Penjelasan:
Sebagaimana dilansir dari ANTARA, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. M Syahril mengungkapkan, penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal (AKI) pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi Covid-19.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19, karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun," kata dr. Syahril.
Sementara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerangkan, menurut penelitian terbaru ada tiga zat kimia berbahaya yang ditemukan pada obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut, yakni etilen glikol (EG), dietyline glikol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether.
Menteri Budi Gunadi menjelaskan, tiga zat kimia itu seharusnya tidak ada dalam obat-obatan sirop, dan kalaupun ada harus sangat sedikit kadarnya, sebagaimana dilaporkan ANTARA.
Merujuk penelitian tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemudian menarik lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran EG melampaui ambang batas aman.
Kesimpulan:
Klaim soal gagal ginjal muncul akibat vaksin Covid-19 merupakan konten disinformasi alias menyesatkan (Hoax).***