Network
POTENSI BISNIS - Status Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda ditetapkan menjadi siaga dari sebelumnya waspada dengan ketinggian 50 sampai 2.000 meter.
Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau sejak 22 April 2022, mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur, dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
"Kita minta nelayan maupun wisatawan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau Deni Mardiono, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: MotoGP 2022: Kesal Ditabrak Jack Miller, Joan Mir Beri Kritik pada Motor Suzuki GSX-RR
Selain itu, di sekitar Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lontaran batuan pijar.
Oleh karena itu, pihaknya melarang nelayan maupun wisatawan mendekati kawah gunung tersebut lantasan khawatir terdampak batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.
"Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan Gunung Anak Krakatau," kata dia.
Baca Juga: Tes Psikologi: Uji Tingkat Kreativitas, Puzzle Mana yang Cocok untuk Lengkapi Gambar Gurita Ini
Sebelumnya di sampaikan informasi melalui akun Instagram @krakatau_ca_cal.
"Hai sobat krakatau.. Karena aktivitas Gunung Anak Krakatau beberapa hari terakhir yang terus meningkat, sehingga Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan evaluasi dan memutuskan untuk melakukan peningkatan status yang semula level II (waspada) menjadi level III (siaga) mulai hari ini Minggu, 24 April 2022 Pukul 18.00 WIB."
"Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak mempercayai isu isu yang tidak benar, tetap melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD setempat. Dan jangan lupa berdoa ya sobat, di 10 hari terakhir Ramadhan ini semua doa-doa Insya Allah akan dikabulkan."
"Semoga kita semua senantiasa mendapat perlindungan dan penjagaan Allah dan kita semua dijauhkan dan diselamatkan dari berbagai macam musibah.. Aamiin..," tulis akun Instagram tersebut.***
