Soal TWK KPK, Giri Menduga Upaya Singkirkan Pegawai Lama Berjuang Membangun Lembaga Antirasuah Itu

- 5 Juni 2021, 13:55 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tidak menghadiri tantangan debat terbuka bersama Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono untuk membahas Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tidak menghadiri tantangan debat terbuka bersama Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono untuk membahas Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). /Kolase foto dari ANTARA/Indrianto Edako Suwarso dan Twitter @girisuprapdiono

Kemudian dari 75 orang yang dinonaktifakan, sudah direncanakan sejak hari pertama pada kepemimpinan KPK yang baru.

Giri menyebutkan sudah ada list pegawai yang dianggap berbahaya, pernyataan tersebut disampaikan dari beberapa pegawai pada salah satu acara talk show di TV nasional.

"Jadi orang-orang ini sudah ditarget dari awal", ungkapnya.

Perihat TWK, Giri memandang bahwa TWK ini sebenarnya tidak murni tes, kaeran ada perlakuan yang berbeda.

Soalnya, dari 75 setelah ditanya yang menjawab hanya sekitar 47 orang mereka menjawab di wawancara di ruangan nomor 2, termasuk saya, Sujanarko, Novel Baswedan Kasatgas-kasatgas rata-rata diwawancara di nomor 2.

"Dari penyusunan ruang sudah menunjukkan bahwa yang lulus hanya di ruangan tertentu, padahal ruangannya ada 30 ruangan, kemudian dari pertanyaannya juga berbeda-beda, ada yang ditanya 10 menit, ada yang 2 stengah jam, bahkan saya menunggu di ruangan kosong sendirian selama 2 jam " ungkap Giri.

Dari hal tersebut, Giri sudah mengajukan ke beberapa pihak, harapannya bukan sekedar untuk menang kalah, tetapi ini pembelajaran pada publik dan yang harus keluar dari lembaga KPK adalah orang yang mendukung koruptor.

"Sehingga kami mengajukan tuntutan hukum ini ke beberapa pihak, harapannya bukan sekedar untuk meng kalah, tetapi kita pembelajaran pada publik, pemberantasan korupsi tidak boleh kalah, yang harus keluar dari lembaga ini adalah orang yang mendukung koruptor, Pemberantas korupsi harus tinggal di tempat ini (KPK)," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah