Buka Restoran Siang Hari Bulan Ramadhan Didenda Rp50 Juta, Teddy Gurnaidi: Kok Beginian Masih Ada

- 15 April 2021, 19:52 WIB
Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi /Twitter Teddy Gusnaidi/

POTENSI BISNIS – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi ikut memberikan tanggapannya mengenai kebijakan larangan membuka tempat makan pada siang hari di bulan Ramadhan.

Diketahui kebijakan tersebut dibuat oleh pemerintah Kota Serang, Banten.

Dalam aturan tersebut pemerintah menegakkan ancaman penjara dan denda sebesar Rp50 juta bagi restoran atau rumah makan yang buka di siang hari di bulan Ramadhan.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Kamis 15 April 2021: Aquarius, Cancer dan Aries Kenali Diri Sendiri

Baca Juga: Cara Membuat Mie Goreng Enak dan Sehat Cocok untuk Berbuka Puasa maupun Sahur

Menanggapi aturan tersebut Teddy Gusnaidi melalui akun Twitter nya memberikan tanggapan.

Teddy mengatakan dengan adanya peraturan seperti itu umat muslim dianggap sebagai orang yang lemah, sehingga saat rumah makan tetap dibuka pada siang hari maka akan tergoda.

Teddy melanjutkan jika umat Islam dianggap tidak punya kekuatan iman sehingga akan mudah tergoda dengan godaan seperti itu.

Baca Juga: Beikut 9 Artis Hollywood yang Ikut Melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan

Baca Juga: Terduga Teroris yang Sempat Jadi DPO, Kini Berhasil Diamankan Tim Densus 88

“1) seolah olah umat muslim itu makhluk lemah, rapuh, mudah tergoda & tidak punya kekuatan iman, sehingga jika ada restoran buka di siang hari, puasanya pasti batal,” Kata Teddy Gusniadi dikutip Potensibisnis.com dari Twitter Teddy Gusnaidi pada Kamis, 15 April 2021.

Lalu Teddy mengatakan jika saat bulan Ramadhan yang diberikan ujian adalah orang yang berpuasa, namun untuk apa ada ujian jika ujiannya ditutup.

“2) Jika ujiannya ditutup, lalu untuk apa ada ujian? Kok beginian masih ada ya? Yang berpuasa siapa, yang dikasih ujian siapa,” kata Teddy Gusnaidi.

Tangkap Layar: Cuitan Twiiter Teddy Gusnaidi.*
Tangkap Layar: Cuitan Twiiter Teddy Gusnaidi.*

Teddy melanjutkan jika bulan Ramadhan di Indonesia yang mendapat ujian justru para pedagang makanan apabila peraturan pemerintah itu benar diterapkan.

Padahal yang sebenarnya Teddy mengatakan jika umat Islam lah yang seharusnya diuji saat bulan Ramadhan.

“Kalau begini caranya, maka bulan Ramadhan di Indonesia adalah bulan ujian bagi para pedagang makanan dan pengusaha bukan bagi umat Islam. Kok masih ada yang beginian ya,” kata Teddy Gusnaidi.

Lalu Teddy Gusnaidi meminta Menteri Agama dan Kementerian Dalam Negeri untuk menangani masalah ini.

“Pak Menag dan Pak Mendagri layak turun tangan untuk menangani kekonyolan ini,” Kata Teddy.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x