“Kemudian ada kurs Rp1,4 juta kenaikan per orang, biaya untuk hotel katering akomodasi itu ada kenaikan Rp1 juta per orang. Kami fokus di kurs dan biaya satuan," sambungnya.
Anggito tidak dapat menjelaskan secara rinci terkait program kesehatan tersebut.
Baca Juga: Siklon Tropis Seroja jadi Pemicu Banjir Bandang NTT, BMKG: Ini yang Tidak Lazim
Menurutnya itu bukanlah ranahnya, namun dia sempat menyarankan agar biaya kesehatan disubsidi sebagian dari APBN.
"Prokes bukan kompetensi kami, meskipun kami menyarankan agar prokes sebagian dibebankan pada jemaah dan sebagian dai APBN itu akan mengurangi nilai manfaat," katanya.
Diketahui dari berita Potensibisnis.com sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan jajarannya akan segera mempersiapkan skenario penyelenggaraan haji yang detail.
Dia berharap hal ini dapat dilakukan sebaik mungkin, karena menyangkut keselamatan calon jemaah haji ditambah dalam keadaan di tengah pandemi Covid-19.
"Pembatasan juga terjadi dalam penyelenggaraan haji dan umrah sejak tahun lalu. Itu bisa menjadi pelajaran dalam persiapan, jika haji dibuka tahun ini," kata dia.
Selain itu Yaqut memberikan contoh dalam hal manasik.
Selama ini seperti yang kita ketahui, jemaah haji Indonesia mayoritas melaksanakan haji tamattu' (umrah baru berhaji).